Thursday 5 January 2012

Kawasan Wisata Lampung Timur


Danau Kemuning
Danau Kemuning terletak di Desa Srimenanti di Kecamatan bandar Sribhawono, berjarak kurang lebih 60 km dari Bandar Lampung atau 50 km dari Sukadana. Aksebilitas menuju objek wisata ini cukup baik dan lancar.

Danau Kemuning memiliki nuansa alam yang sejuk dengan penampakan air yang bening, dan diyakini air danau ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan bagi mereka yang menggunakan air tersebut unuk keperluan mandi, dapat segera menemukan jodoh. Selain dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam yang memiliki karakteristik tersendiri, di objek wisata ini para wisatawan dapat melakukan kegiatan memancing, lintas alam dan lain- lain.

 Desa Wana

          merupakan salah satu dari Tujuh desa inti kediaman dari masyarakat Lampung Melinting. Arsitektur tradisional berupa rumah panggung khas masyarakat Lampung Melinting masih cukup banyak terlihat didesa ini.
Tarian yang cukup populer sejak lama yang berasal dari daerah ini yaitu Tari Melinting yang biasanya di pertunjukan saat menerima kunjungan tamu atau wisatawan.

Suasana dan nuansa kehidupan khas masih sangat terasa, berikut acara-acara tradisi yang masih dilaksanakan masyarakat setempat, seperti upacara perkawinan, pertemuan adat dan lain-lain
Desa Wana terletak 7 km dari jalur Bandar Lampung-Way Kambas masuk dari simpang Desa Sribawono, kurang lebih 67 km dari kota Bandar Lampung.

Resort Way Kanan

         adalah termasuk dalam wilayah Taman Nasional Way Kambas dengan lokasi 13 km dari Pintu Gerbang (Plang Ijo). Disepanjang jalan itu pengunjung yang beruntung akan dapat melihat satwa liar yang berkeliaran atau melintas di jalan. Way Kanan adalah surga bagi pencinta alam dikarenakan flora dan faunanya.

Kawasan ini juga merupakan lokasi Sumateran Rhino Sanctuary yaitu Proyek Penelitian Pembangunan Populasi Badak Sumatera di habitat aslinya setara peneletian Populasi Harimau Sumatera.
Kegiatan yang dapat dapat dilakukan adalah Trekking di hutan rimba atau berperahu motor ke hulu atau ke hilir sungai untuk mengamati Flora dan Fauna dengan dipandu petugas.

Way Kanan merupakan suatu lokasi Objek Wisata di kawasan Taman Nasional Way Kambas yang memiliki kondisi lingkungan alam yang relatif masih asli berupa hutan primer (Hutan Tropis Dataran Rendah). Beberapa Ekosistem yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas dapat diamati sepanjang Sungai Way Kanan dengan menggunakan fasilitas Spead Boat, antara lain:

- Type Ekosistem hutan dataran rendah
- Type Ekosistem hutan rawa
- Type Ekosistem hutan mangrove
- Type Ekosistem hutan pantai

Disamping berbagai jenis tumbuhan, dapat juga dijumpai berbagai jenis satwa dari kelompok Mamalia (binatang menyusui), Privat (kera), Reptilia, Fishes dan Aves (burung), serta adanya burung langka yang dikenal dengan Mentok Rimba (Cairina Sculata).

“SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)”
 
         adalah merupakan sebuah kegiatan penangkaran khusus bagi satwa Badak Sumatera (Direcorhinus Sumatrenis) yang dibangun di dalam kawasan Habitas Asli Badak Sumatera Taman Nasional Way Kambas, Badak Sumatera SRS memperoleh makanan, areal gajah, kubangan, dan unsur-unsur kehidupan lain yang benar-benar alami. Badak Sumatera ini telah menjadi Badak terlangka yang paling terancam punah diantara Badak-badak lainnya. Prioritas utama kegiatan di SRS adalah pemeliharaan kesehatan dan perilaku Badak Sumatera.
 TNWK






    
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
 
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.
 
 
Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.                                                                      
Comments
0 Comments

No comments: