Thursday, 5 January 2012

pertempuran dua melayu

 Layaknya laga el clasico di liga Spanyol antara tim ibu kota, Real Madrid dan tim katalan, Barcelona FC , laga di kawasan regional Asia Tenggara antara tim nasional Indonesia dan tim nasional Malaysia juga tak kalah panasnya . Jaga hidup mati yang tentunya rapat akan gengsi akan selalu tersaji ketika kedua timnas ini bertemu di lapangan hijau .
    Banyak orang yang mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia itu negara serumpun . Ada juga yang bilang negara sahabat . Ada juga yang bilang bahwa kedua negara ini adalah tetangga dekat . Tapi kita lihat apa yang terjadi . Kedua negara ini justru menyimpan banyak konflik . Baik itu konflik budaya , politik atau pun konflik pertahanan dan keamanan yang tak kunjung selesai .
    Ketika pasukan sebelas garuda berhadapan dengan harimau malaya , suporter dan pemain Indonesia menganggap laga ini bukanlah laga yang biasa biasa saja . Disamping garuda menyimpan asa untuk berjaya di daratan Asia Tenggara , disisi lain jaga ini adalah klimaks . Klimaks dari rasa benci yang berkepanjangan di luar lapangan .
    Benci yang teramat sangat karena banyak budaya bangsa yang di klaim oleh mereka . Mereka mengaku sebagai pemilik dari budaya yang notabene adalah milik  Indonesia. Ya, sebut saja batik dan reog Ponorogo yang jelas jelas punya Indonesia . Dan masih banyak budaya Indonesia yang lain yang juga diklaim sebagai milik mereka .
    Tak hanya budaya . Mereka juga diam diam menerobos wilayah NKRI dengan menggeser patok perbatasan yang menjadi batas wilayah dan mereka juga mengklaim atas kepemilikan pulau pulau kecil nan indah di perbatasan . Sebut saja Sipadan dan Ligitan yang berhasil mereka rebut . Belum berhenti sampai disitu saja . Nantia Indonesia pun jadi korbannya . Ketika nelayan Indonesia mencari ikan di wilayah negaranya , tiba tiba mereka diserang , dan diseret serta dipaksa untuk mengakui bahwa mereka telah menerobos wilayah perbatasan . Sungguh ironis .
     Semua masalah tersebutlah yang bersatu dan terbakar dalam semangat yang berkobar dari jutaan suporter dan pemain timnas untuk menaklukkan Malaysia  dengan kalimat " ganyang malaysia " yang ditulis besar besar oleh para suporter fanatik Indonesia yang memerahkan stadion .  Ganyang Malaysia, Ganyang Malaysia , Ganyang Malaysia, maling pulang saja . Itulah yang terlontar . Tak cukup sampai disitu . Bahkan,ada yang memberi usulan bahwa ketika timnas Indonesia bertemu Malaysia , sebaiknya  kaos yang digunakan bercorak batik dan lagu garuda di dadaku yang dinyanyikan oleh suporter diganti dengan lagu para pawange sebagai salah satu cara untuk memberikan para maju dan jera yang mendalam .
Comments
0 Comments

No comments: