Barat
dan umat Muslim sama-sama memiliki kesalahan yang membuat hubungan keduanya
terjalin kurang harmonis. Hal itu ditegaskan oleh penulis sekaligus peneliti
utama perkembangan politik nasional LIPI, Mochtar Pabottingi.
Menurut
Mochtar, kita tidak dapat mengidentikkan Muslim sebagai kalangan ekstremis yang
seluruhnya bermusuhan dengan Barat. Namun, Mochtar mengatakan, Barat juga tidak
selalu dapat diidentikkan sebagai musuh umat Muslim.
Dalam
perspektifnya, Mochtar mengatakan, Muslim dan Barat sama-sama memiliki
kesalahan yang perlu dicermati bersama demi membangun hubungan yang lebih baik
ke depan. Kesalahan dari sisi umat Muslim menurutnya dipicu oleh adanya
tindakan ekstremis yang dipicu oleh segelintir orang yang merusak citra Islam.
Mereka
yang memiliki tindakan ekstremisme ini menurut Mochtar adalah mereka yang
menyebarkan ajaran Islam dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan apa yang
tertulis dalam kitab suci Alquran. Sementara itu, kesalahan dari pihak Barat
menurutnya dipicu oleh sentimen yang terbangun atas kedekatan Amerika Serikat
(AS) dengan Israel.
"Sejak
Israel didirikan, AS sangat dekat dengan negara itu. AS selalu mengutamakan
kepentingan Israel dibandingkan negara-negara manapun di dunia ini. Ini membuat
AS melupakan prinsip-prinsip dasarnya yang mengutamakan kesetaraan," ujar
Profesor Mochtar, di @america, Jakarta, Kamis, (28/6/2012).
Pernyataan
Profesor Mochtar ini disampaikannya dalam diskusi di Pusat Kebudayaan AS
@america yang berjudul "What's Right with Islam is What's Right with
America: Discussing Islam in the United States. Dalam diskusi yang diselenggarakan
oleh Kedutaan Besar AS ini turut hadir pula Imam Masjid Al-Fara New York,
Amerika Serikat (AS) Feisal Abdul Rauf.
Tidak
hanya itu, menurut Mochtar kedekatan AS bahkan telah melupakan pesan pendiri
negara itu George Washington yang mengatakan, bahwa AS tidak boleh
menggantungkan kekuatan negaranya dengan negara manapun.
"Washington
mengatakan, AS harus merdeka sebagai sebuah bangsa dan jangan sekali-kali
menggantungkan kepentingan AS dengan bangsa lain," jelas Profesor Mochtar.
Profesor
Mochtar juga menambahkan, penyebab rusaknya hubungan AS dengan Barat adalah
kedekatan Negeri Paman Sam dengan Israel.
"Hubungan
AS dan negara-negara Islam mulai rusak ketika didirikannya Israel. Keberpihakan
AS pada Israel telah menunjukkan ketidakadilan bagi negara-negara Muslim,"
tegas Mochtar.(okezone)
Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/06/hubungan-muslim-dan-as-rusak-tatkala.html#ixzz204NA4rPd