Baru dua
hari yang lalu gua ikut roadshow sama temen-temen saimala. Ya, memperkenalkan UI
ke SMA-SMA khususnya anak-anak kelas dua belas yang sebentar lagi akan
menghadapi ujian nasional sama masuk perguruan tinggi. Gua jadi keinget pas gua
ada di posisi mereka. Jaman-jaman galau mau ngambil jurusan apa dan kuliah
dimana. Gua yakin pasti itu yang ada di otak anak-anak kelas dua belas itu.
Nah, untuk
sekedar sebagai obat penawar kegalauan kalian, gua cuman mau berbagi sedikit
pengalaman gua.
Gua dulu
disuruh sama bokap-nyokap buat kuliah di unila (Universitas Lampung). Hanya
unila. Gak ada pilihan lain waktu itu. Bonyok gua beranggapan kalo di unila
pasti lebih murah biaya kuliahnya dibanding perguruan tinggi lain yang lebih
bagus. Gua juga dulunya mikir gitu. Masalah biaya memang masalah yang sangat
penting yang harus diperhitungkan dalam memilih PTN dan jurusan. Selain harus
kuat otaknya juga harus kuat dUItnya. Jangan sampe udah masuk kuliah eh malah
di-DO(Drop Out) alias dikeluarin gara-gara gak bisa bayar uang kuliah. Itulah
yang dikatakan orang tua gua dulu.
Meskipun
begitu, sebenernya gua pengen banget kuliah ke luar Lampung. Kuliah di PTN yang
lebih bagus. Gua mencari informasi biaya kuliah di PTN favorit kecuali tiga PTN
terbaik yang ada, UI(Universitas Indonesia), UGM(Universitas Gadjah Mada) dan
ITB(Institut Teknologi Bandung). Di benak gua masih ada pikran kalo di tiga PTN
terbaik itu pastilah mahal. Kalau pun sebenernya bisa keterima di sana juga
buat apa kalo toh nanti gak bisa bayar biaya kuliahnya. PTN-PTN yang gua cari
tahu tentang biaya kuliahnya adalah IPB(Institut Pertanian Bogor), UnPad(Universitas
Padjajaran), UnSri(Universitas Sriwijaya), sama UnDip(Universitas Diponegoro).
Akhirnya pilihan gua jatuh ke IPB. Gua putusin buat ngambil Statistika IPB buat
undangan alias SNMPTN. Tapi akhirnya gua gagal. Gua gak keterima undangan.
Gak keterima
undangan bukanlah akhir dari segalanya. Gua masih punya kesempatan di SBMPTN.
Dan lagi-lagi masalah biaya adalah pertimbangan pertama dalam memilih PTN.
Selain gua, pasti banyak orang-orang yang takut kuliah di PTN-PTN favorit
karena masalah biaya. Tapi gua yakin pasti ada jalan keluar. Pasti ada jalan
buat kuliah di PTN favorit dengan biaya murah. Akhirnya Gua coba mengutak-atik
google untuk mencari info biaya kuliah sama bea siswa. Kali ini bukan IPB, UnPad,
UnSri, sama UnDip tapi tiga PTN terbaik,UI,UGM dan ITB.
Dalam
perburuan informasi itu, gua berhasil menemukan apa yang gua cari. UI. Yak,
berbeda dengan ITB dan UGM, di UI itu ada yang namanya BOPB. BOPB itu biaya
operasional pendidikan berkeadilan. Jadi, di UI itu besarnya biaya pendidikan
kita tergantung dengan kemampuan orang tua kita untuk membayarnya. UI
beranggapan bahwa keadilan dalam membayar biaya pendidikan bukan dengan
menyamaratakan biaya pendidikan kepada seluruh mahasiswa. Kalangan yang mampu
harus membayar dengan biaya maksimal sedangkan yang kurang mampu hanya membayar
sesuai kemampuan. BOPB bukanlah beasiswa melainkan sistem pembayaran. Dan BOPB
ini bisa langsung kita ajukan sesaat setelah dinyatakan diterima sebagai calon
mahasiswa UI. Akan menjadi mahasiswa setelah registrasi alias daftar ulang.
Mendapat
informasi itu, hati gua semakin mantab untuk memilih UI. SBMPTN, UI menjadi
pilihan pertama. Dan Alhamdulillah gua keterima. Dan benar saja, di akun SBMPTN
gua udah ada link ke website UI-nya. Gua klik terus gua disuruh milih sistem
pembayaran. Gua pilih BOPB. Setelah itu gua disuruh ngirim beberapa berkas
seperti keterangan kurang mampu dari ketua
RT/RW,penghasilan orang tua, pengeluaran sehari-hari, dan lain-lain. Beberapa
hari setelah berkas dikirim, UI memberi balasan dengan mengatakan bahwa uang
kuliah gua per semester adalah satu setengah juta. Gua seneng banget. Akhirnya
perjuangan gua selama ini gak sia-sia.
Gua berhasil kuliah di universitas terbaik Indonesia ini dengan biaya
yang bisa ditanggung oleh orang tua gua.
Gak berhenti
sampe di situ doang. Semester pertama baru dimulai, UI udah membuka pendaftaran
bea siswa Bidik Misi. Gua pernah ketinggalan pendaftaran bea siswa Bidik Misi
di SMA dan sekarang gua gak boleh ketinggalan lagi. Gua ikut daftar. Dan, yup,
Alhamdulillah, Allah lagi-lagi mengabulkan doa gua. Gua berhasil mendapatkan
bea siswa Bidik Misi. Gua bukannya membayar tapi gua kuliah malah dibayar.
Itulah
cerita kesuksesan gua kuliah tanpa membayar tapi malah dibayar. Jadi, buat
kalian yang masih takut buat kuliah di UI gara-gara biaya mendingan kubur
ketakutan itu dalem-dalem dalem tanah. Udah gak jaman lagi gak milih UI cuman
gara-gara biaya kuliah. Lagipula gak ada ceritanya anak UI di-DO gara-gara gk
bisa bayar uang kuliah.
Dan asal
kalian tau aja ya, di UI itu ada aja bea siswa. Tapi gak semuanya itu kepake.
Banyak yang mubazir. Kalo kalian buka website http://mahasiswa.ui.ac.id/ disitu ada
banyak banget info bea siswa. Gua udah gak ngerti lagi apa aja nama bea
siswanya dan dari mana aja asalnya, karena saking banyaknya. Tapi tetep, apapun
bea siswa itu, bisa kalian dapetin setelah menjadi mahasiswa UI.
So, gak usah
takut, risau, galau lagi buat milih UI. Mantabkan di hati dan gua tunggu kabar
kalian diterima di universitas terbaik di Indonesia ini.