Tuesday 14 August 2012

Puasa Kunci Kemenangan Pasukan Muslim


Kita membaca dari sejarah bahwa kekalahan-kekalahan tentara Prancis dalam banyak pertempuran dikarenakan mereka tidak kuat untuk menanggung lapar dalam jangka waktu yang relatif lebih sebentar dibandingkan dengan peristiwa serupa  yang dialami tentara Islam. Sengguh memalukan, tentara-tentara itu datang kepada komandan mereka dan  minta pulang dan pertempuran dihentikan karena lapar. Ini dikarenakan mereka diperbudak oleh kebiasaan makan mewah dan serba lezat yang menjadi tradisi bangsa mereka sejak masa kekuasaan Raja louis XIV dan permaisurinya yang hidup glamour Madame Maria Antoinette.

Hal itu tak terjadi pada pasukan kaum muslimin. Dalam sejarah dikisahkan pernah Rasulullah SAW bersama 40 pasukan menuju Perang Tabuk hanya dengan berbekal sekantong kurma. Setiap harinya tiap prajurit hanya menerima satu butir kurma. Dan kurma itu dikulum oleh setiap prajurit dan baru dikunyah pada malam hari menjelang tidur. Namun itu semua tak membuat mereka mundur dari peperangan. Walaupun kemudian perang tersebut tidak jadi karena pasukan musuh meninggalkan gelanggang pertempuran melihat kuatnya pasukan Islam dan meninggalkan banyak harta rampasan. Dengan tidak mundurnya pasukan Muslim telah membuktikan bahwa kemenangan berada di pihak mereka.

Mengapa perbedaannya demikian mencolok ? jawabannya pasukan prancis sudah menjadi Abdul Buthun ( budak perut). Coba kita lihat. Sampai saat ini masyarakat Prancis masih mewarisi tradisi makannya Madame Deficite. Sang Madame membuat menu yang dilakukannya setiap kali makan dan diharuskan disaji dalam setiap acara-acara kenegaraan. Menu yang memiliki 12 protokol (tahapan makan) yang diberi nama Le Etique. Sedangkan negara negara Eropa pada umumnya maksimal hanya memiliki 7 protokol, negara-negara Amerika maksimal hanya 5 protokol dan negeri kita hanya memiliki 2 protokol (makan kemudian minum).

Sementara pasukan Muslim telah berlatih dengan training puasanya di bulan Ramadhan yang datang untuk menjungkirbalikkan seluruh kebiasaan. Kebisaan makan tiga kali sehari diubah menjadi dua kali. Saat dimana perut terasa lapar justru diperintahkan untuk tidak makan. Saat dimana seseorang tidak berselera untuk makan  dan asyik dengan tidurnya justru diperintahkan untuk makan. Sahuuur.
Comments
0 Comments

No comments: