Thursday 1 May 2014

AMNESIA SESAAT



                       
Otak manusia merupakan bagian tubuh paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Otak manusia juga merupakan organ yang vital dalam keberlangsungan hidup seorang individu. Tanpa otak, individu tidak mungkin dapat hidup. Inilah satu-satunya organ yang senantiasa berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak itu akan berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun.
Dalam hipotesisnya, Bobby De Porter dan Mike Hernacki menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia dan neokorteks. Ketiga bagian itu memiliki tugas yang berbeda-beda, masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda dan mempunyai struktur syaraf tertentu. Ketiga bagian otak tersebut juga memiliki  tugasnya masing-masing. 
Neokorteks adalah bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang lebih tinggi dibanding bagian otak yang lain. Penalaran, berpikir secara intelektual, pembuatan keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan penciptaan gagasan (idea) berasal dari pengaturan neokorteks. Menurut Howard Gardner, kecerdasan majemuk (multiple intelegence) berada pada bagian ini. Bahkan, pada bagian ini pula terdapat intuisi yaitu kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak diterima oleh pancaindera. 
Tahukah anda bahwa neokorteks bisa saja tiba-tiba tak bekerja dan digantikan oleh bagian otak yang lain? Pada kondisi tertentu, hal itu bisa saja terjadi. Contohnya, jika kita sedang ujian lalu mendengar pengawas ujian berkata, “Waktunya tinggal sepuluh menit lagi”, secara otomatis kita akan merasa tegang dan otak kita tiba-tiba akan kehilangan kendali, artinya semua ingatan kita tiba-tiba hilang. Padahal pada awalnya kita telah memiliki gambaran dari jawaban soal-soal yang ada dalam lembar ujian yang kita kerjakan. Inilah yang disebut amnesia sesaat.
Nah, mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi karena pada saat-saat tertentu. Misal saat kita merasa tertekan dan merasa tegang, bagian otak yang aktif bukanlah neokorteks, melainkan otak reptil atau reptilian brain. Padahal jika kita menghafal, semua informasi yang kita serap tersimpan dengan baik di neokorteks. Oleh karena itu, semua hafalan yang ada di neokorteks tidak dapat kita keluarkan karena yang aktif pada saat kita sedang merasa tegang adalah otak reptil, bukan neokorteks.
Agar bagian yang aktif dari otak kita pada saat ujian kembali menjadi neokorteks, kita harus berusaha untuk meredam tekanan yang sedang kita alami tersebut. Caranya dengan menenangkan diri sejenak. Misalnya dengan menarik napas panjang dan dalam beberapa kali. Melakukan hal tersebut akan membantu  saraf-saraf otak yang tadinya berada pada kondisi tegang kembali berjalan lancar sehingga fungsi otak dapat kembali normal. Setelah otak kembali normal, barulah  kita kembali mengerjakan ujian dengan ingatan yang telah membaik.
Agar kita memiliki daya ingat yang tinggi terhadap informasi, kita harus mengoptimalkan potensi otak kanan. Hal ini karena otak kanan memiliki fungsi untuk menghafal. Biasanya, kita hanya menggunakan otak kiri dalam menghafal dengan cara konvensional. Untuk memaksimalkan ingatan kita, gunakanlah lebih dari satu pancaindera. Misalnya dengan pendengaran, kita mendengarkan materi hafalan dengan merekam suara kita sendiri. Kita juga bisa memvisualisasikan materi menjadi gambar. Selain itu, mainkanlah emosi pada saat menghafal.

 
Daftar Pustaka
1.      http://war19.wordpress.com/2008/08/01/kenapa-otak-sering-nge-hang/#more-23 Dikutip pada Kamis, 13 Maret 2014 Pukul 22:50
Comments
0 Comments

No comments: