Budaya dan seni adalah dua hal yang sudah lama menjadi
bagian dari kehidupan manusia. Seni dan budaya ini selalu berkembang di setiap
zamannya. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin juga menjadi salah satu
bagian dari perkembangan budaya dan seni. Banyak seni yang memasukkan
nilai-nilai islam dalam karya seninya, misalnya seni kaligrafi, nasyid, dan
lainnya. Dalam setiap karya yang dihasilkan, nilai-nilai Islam yang juga
merupakan sebagai syiar Islam di kehidupan bermasyarakat. Budaya pun berkembang
dengan nilai-nilai Islam didalamnya.
Kebudayaan atau peradaban yang berdasarkan pada nilai
– nilai ajaran islam disebut kebudayaan islam. Dalam pandangan ajaran
islam, aktivitas kebudayaan manusia harus memperoleh bimbingan agama yang
diwahyukan oleh Allah SWT melalui para nabi dan rasul-Nya. Dengan demikian,
agar kebudayaan terlepas dari ajaran yang sesat dan sebaliknya mengikuti jalan
yang benar dan terpuji yang dilandasi oleh ajaran agama, Islam mengajarkan
kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, dan menggunakan pikiran yang
diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi kepentingan manusia.
Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai
pendorong manusia untuk “berbudaya“. Dalam satu waktu, Islamlah yang meletakkan
kaidah, norma dan pedoman. Oleh karena itu, mungkin bisa dikatakan bahwa
kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama. Kebudayaan Islam adalah peradaban
yang berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam. Nilai kebudayaan Islam dapat
dilihat dari tokoh-tokoh yang lahir di bidang ilmu pengetahuan agama dan bidang
sains dan teknologi. Semua itu diilhami oleh ayat-ayat Al Quran dan sunnah.
Nilai kebudayaan Islam yang harus dikembangkan: bersikap ikhlas, berorientasi
ibadah, bekerja secara professional, mengembangkan IPTEK, kejujuran dalam
berbagai aspek kehidupan, mengutamakan kemaslahatan umum, berfikir rasional,
bersikap objektif.
Agama
Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama.
Sebaliknya apabila seni itu bertentangan dengan ajaran agama dilarang secera
keras. Apabila seni membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan
hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilai-nilai luhur dan
menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam jiwa
manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya. Karena ketika itu ia
telah menjadi salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia
dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian
hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya
manusia, karena seni itu diidentikkan dengan keindahan. Seni yang lepas dari
nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal
dan budi.
Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi
orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah. Seni di dalam agama Islam
mendapatkan tempat yang istimewa. Hampir seluruh aspek ajaran Islam mengandung
unsur seni. Seni di dalam Islam harus diarahkan kepada hal yang positif,
menimbulkan budi pekerti, sopan santun yang lemah lembut, tidak mengarahkan
kepada hal yang negatif, seperti menimbulkan syahwat dan kemungkaran.
Semua aspek kehidupan manusia sebenarnya mengandung
unsur seni seperti pada pakaian, tutur kata, kendaraan, perumahan, alat-alat
rumah tangga, alat tulis,dan lainnya. Karya seni bagi umat islam dapat
ditunjukan dengan bentuk bangunan yang indah, seperti istana raja seni tari,
seni rabana dulunya, masjid, menara, kubah, dan lain-lain. Islam selalu
memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya agar tidak melenceng
dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni yang bisa
mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan
kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka :