Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis,
Belanda dan Jepang, masuk ke Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia telah
menganut agama Islam. Agama Islam agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup
berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah berupa
akidah dan ibadah, maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia dan mahluk
Allah lainnya berupa kehidupan sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan, dan
lain sebagainya.
Ajaran islam telah banyak mendatangkan banyak
perubahan bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memeluknya.
Perubahan-perubahan itu antara lain masyarakat Indonesia
dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-raja serta dibimbing agar
menghambakan diri hanya kepada Allah, Tuhan yang maha Esa. Masyarakat indonesia
yang sebelumnya menganut kepercayaan Hindu, Budha, animisme dan dinamisme telah
merubah kepercayaannya. Mereka menganut agama Islam dan meninggalkan
kepercayaan mereka dulu.
Rasa persamaan dan rasa keadilan yang
diajarkan oleh islam telah mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dahulunya
menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi masyarakat yang
setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-hak yang sama.
Tidak ada lagi kecemburuan sosial yang timbul kepada orang-orang yang kastanya
lebih tinggi. Tidak ada lagi konflik antar kasta dan tidak ada diskriminasi
terhadap mereka yang kastanya rendah karena di dalam Islam semua manusia
memiliki kedudukan yang sama.
Islam juga telah menumbuhkan rasa cinta tanah
air kepada para penganutnya. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam
dengan semboyan”Hubbul-watan minal iiman” (cinta tanah air sebagian dari iman)
mampu mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia, khususnya para pemudanya,
yang dahulunya bersifat sektarian (lebih mementingkan suku dan daerahnya)
menjadi bersifat nasionalis. Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda
yang bernama Jong Indonesia pada bulan Februari tahun 1927 dan
dikumandangkannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi
“Islam adalah agama yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah
mampu mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan
kemerdekaan bangsanya dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi
karena tidak bisa lalu dengan cara menempuh peperangan.
Keberadaan sembilan wali yang menyebarkan
agama Islam, atau yang biasa dikenal wali songo, telah berhasil menjadi panutan
bagi masyarakat Indonesia dan mengajarkan banyak hal. Mereka menjadikan masyarakat gemar membaca dan
mempelajari Al Quran, mampu membangun
masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke
seluruh pelosok Nusantara, mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk
situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun
peninggalan sejarah lainnya, serta menjadikan masyarakat Ondonesia menjadi
masyarakat yang cinta tanah air sehingga memiliki jiwa nasionalis untuk melawan
penjajahan demi meraih kemerdekaan.
Daftar Pustaka