Thursday 1 May 2014

HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA



        Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis, Belanda dan Jepang, masuk ke Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia telah menganut agama Islam. Agama Islam agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah berupa akidah dan ibadah, maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia dan mahluk Allah lainnya berupa kehidupan sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan, dan lain sebagainya.
Ajaran islam telah banyak mendatangkan banyak perubahan bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memeluknya. Perubahan-perubahan itu antara lain masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah, Tuhan yang maha Esa. Masyarakat indonesia yang sebelumnya menganut kepercayaan Hindu, Budha, animisme dan dinamisme telah merubah kepercayaannya. Mereka menganut agama Islam dan meninggalkan kepercayaan mereka dulu.
Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan oleh islam telah mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dahulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-hak yang sama. Tidak ada lagi kecemburuan sosial yang timbul kepada orang-orang yang kastanya lebih tinggi. Tidak ada lagi konflik antar kasta dan tidak ada diskriminasi terhadap mereka yang kastanya rendah karena di dalam Islam semua manusia memiliki kedudukan yang sama.
Islam juga telah menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada para penganutnya. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam dengan semboyan”Hubbul-watan minal iiman” (cinta tanah air sebagian dari iman) mampu mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia, khususnya para pemudanya, yang dahulunya bersifat sektarian (lebih mementingkan suku dan daerahnya) menjadi bersifat nasionalis. Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda yang bernama Jong Indonesia pada bulan Februari tahun 1927 dan dikumandangkannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan bangsanya dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi karena tidak bisa lalu dengan cara menempuh peperangan.
Keberadaan sembilan wali yang menyebarkan agama Islam, atau yang biasa dikenal wali songo, telah berhasil menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia dan mengajarkan banyak hal. Mereka menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al Quran, mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara, mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya, serta menjadikan masyarakat Ondonesia menjadi masyarakat yang cinta tanah air sehingga memiliki jiwa nasionalis untuk melawan penjajahan demi meraih kemerdekaan.



Daftar Pustaka
Comments
0 Comments

No comments: