PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENERAPAN ONE
MAN ONE TRASH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Djulio
Rahmawan/1206205931/2012
Siti Nur Noviyani
Witayati/1206240354/2012
Irmawardani Saragih/1206258181/2012
Esti Ramaditia
Mulatsih/1206239762/2012
Putu Bagia
Artha/1006673701/2010
1. Judul Kegiatan
|
: Penerapan One Man One
Trash
sebagai Solusi
Permasalahan Sampah
|
|
2. Bidang Kegiatan
|
: (X) PKM-AI
|
(X) PKM-GT
|
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
|
:
|
a. Nama
Lengkap
|
: Djulio Rahmawan
|
b. NIM
|
: 1206205931
|
c.
Jurusan
|
: Matematika
|
d.
Universitas/Institusi/Politeknik
|
: Univesitas Indonesia
|
e.
Alamat Rumah dan No. Tel./HP
|
|
f.
Alamat email
|
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
|
: 4 Orang
|
5. Dosen Pendamping
|
:
|
a. Nama
Lengkap dan Gelar
|
: Dra. Yekti Widyaningsih, M.Si
|
b. NIP
|
: 196709151995012001
|
c.
Alamat Rumah dan No. Tel/.HP
|
:
|
Depok,
15 Oktober 2012
Menyetujui
Ketua Departemen Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
|
Ketua Pelaksana Kegiatan
|
Dr. Dian Lestari DEA
NIP.196212271987032001
|
Djulio Rahmawan
NIM. 1206205931
|
Direktur Kemahasiswaan UI
|
Dosen Pendamping
|
(Dr.
Kamarudin, M.Si)
NIP. 19701025 199802
1001
|
(Dra. Yekti
Widyaningsih, M.Si)
NIP. 196709151995012001
|
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya hingga kami bisa
menyelesaikan karya tulis ini.
Banyak ide dan gagasan yang kami
temukan ketika melihat permasalahan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Akan tetapi, kami memilih tema yang sebenarnya sudah menjadi masalah klasik di
kehidupan masyarakat yaitu sampah. Sering sekali masalah ini menjadi sorotan
pemerintah dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Berbagai
upaya telah dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Namun,
pada kenyataannya permasalahan ini tidak kunjung selesai. Sampah masih saja
kita ditemukan di tempat yang seharusnya tidak ada sampah. Oleh sebab itu,
melalui karya tulis ini kami memberikan suatu gagasan untuk mengatasi masalah
sampah dengan konsep one man one trash. Konsep ini mengajak setiap orang
berpartisipasi untuk memungut sampah. Konsep ini diharapkan mampu menjadi
solusi permasalah sampah yang menjadi masalah klasik di kehidupan masyarakat.
Kami menyadari karya tulis ini memang
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapakn kritik dan saran agar
karya tulis ini bisa lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini bermanfaat untuk
mengatasi permasalahan sampah yang ada.
Depok, Oktober
2012
Penulis
Sampah merupakan
masalah yang tak akan ada habisnya, karena selama manusia hidup sampah akan
selalu diproduksi. Di Indonesia saat ini
baik di kota besar maupun di kota kecil
permasalahan mengenai sampah sudah mencapai tingkat permasalahan yang
cukup serius,dan sungguh sangat memprihatinkan. Hal tersebut terjadi bukan
hanya karena masalah pengelolaan yang minim, tapi juga karena suatu budaya
buruk masyarakat yang senantiasa tidak peduli akan kebersihan lingkungannya
sendiri. Masyarakat masih memiliki kesadaran yang amat minim. Masih banyak
masyarakat yang membuang sampah sembarangan atau meletakan sampah begitu saja
disembarangan tempat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah gagasan dimana semua
warga di suatu daerah terlibat dalam pengurangan sampah di daerah tersebut.
Gagasan yang diajukan dalam makalah ini
adalah kegiatan one man one trash. Kegiatan ini melibatkan semua orang yang ada
di suatu daerah untuk mengambil sampah yang ada di jalan umum dan membuangnya
ke tempat sampah. Kegiatan ini nantinya akan memberikan kontribusi bagi
kebersihan daerah tersebut dan secara tidak langsung membantu menyehatkan anak
bangsa.
Implementasi kegiatan ini akan dapat
dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat daerah tersebut
terlebih dahulu. Selain itu, agar semua orang di daerah tersebut tergerak untuk
mengikuti kegiatan, harus ada peraturan yang membuat mereka mau
melaksanakannya. Salah satu contohnya adalah memberikan hadiah kepada para
peserta kegiatan. Walaupun sudah ada peraturan atau penghargaan bagi para
peserta, tentunya masih akan ada hambatan dalam mengimplementasikan kegiatan
tersebut, seperti kurangnya kesadaran dari tiap-tiap orang dan perizinan dari
kepala daerah.
Judul PROGRAM
PENERAPAN ONE
MAN ONE TRASH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH
Kegiatan manusia selalu
menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh
kota-kota besar di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan
bahwa pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan
sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada
tahun 2000. Diperkirakan timbunan sampah pada tahun 2020 untuk tiap orang per
hari adalah sebesar 2,1 kg. Sampah menghasilkan emisi GRK berupa gas metana. Diperkirakan 1 ton
sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana. Dengan jumlah penduduk yang
terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan per hari
sekitar 500 juta kg atau sekitar 190 ribu ton per tahun. Dengan jumlah sampah
yang sedemikian besar, maka Indonesia akan mengemisikan gas metana ke atmosfer
sekitar 9500 ton per tahun. Jika sampah kota tidak dikelola secara benar, maka
laju pemanasan global dan perubahan iklim akan semakin cepat.
Selain itu Jakarta misalnya, memiliki 6 Kab/Kota (Kepulauan Seribu,
Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta
Selatan), sepertinya pemerintah tidak mampu mengatasi masalah sampah dan sangat
kewalahan. Timbulan sampah di sana-sini, semrawut saja, dan diperkirakan sampah Jakarta
perharinya mencapai 5.000-6.500 Ton/hari. Sementara, DKI
Jakarta tidak memiliki Tempat Pembuangan sampah Ahir (TPA) yang memadai.
Terpaksa menyewa di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, biaya sewanya
Rp.107.000/Ton, sungguh fantastis biaya sampah ini. Begitupun kota-kota
penyanggah Jakarta, sebut misalnya Kota Tangerang Selatan, Banten juga tidak
memiliki TPA termasuk Kota Tangerang sendiri.
Hal tersebut terjadi bukan hanya karena masalah
pengelolaan yang minim, tapi juga karena suatu budaya buruk masyarakat yang
senantiasa tidak peduli akan kebersihan lingkungannya sendiri. Masyarakat masih
memiliki kesadaran yang amat minim. Masih banyak masyarakat yang membuang
sampah sembarangan atau meletakan sampah begitu saja disembarangan tempat.
Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin
bertambah banyak jumlah penduduk, semakin meningkatlah sampah yang akan
diproduksi. Kita tahu bahwa penduduk di Indonesia selalu meningkat dari tahun
ke tahun, untuk itu kita harus mulai memupuk rasa peduli kita terhadap
lingkungan sekitar karena akan sangat banyak kerugian yang akan kita peroleh
jika kita tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan kita.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah kegiatan dimana semua
warga di suatu daerah terlibat dalam pengurangan sampah di daerah tersebut. Dengan
One Man One Trash ini semua warga
dapat memberikan kontribusinya pada lingkungan dan lingkungan sekitarnya pun
menjadi lebih bersih sehingga kesehatan para warga terjaga.
Tujuan dan Manfaat
·
Menjelaskan
konsep dari kegiatan karya tulis ini yang berjudul “one man one trash”
·
Meminta
kontribusi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini
adalah:
·
Merealisasikan
konsep “one man one trash”
·
Meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dapat
menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan kondusif.
·
Memberikan ide dalam hal menjaga lingkungan dari
sampah-sampah yang diproduksi oleh masyarakat.
Gagasan
Permasalahan sampah dalam
kehidupan masyarakat tidak pernah kunjung selesai. Kita masih
menemukan sampah berserakan di tempat yang seharusnya bebas dari sampah. Kita
masih menemukan orang mebuang sampah di jalan, di selokan bahkan di
sungai. Hal ini menunjukkan jika
masyarakat pada saat ini tidak peduli dengan masalah sampah yang ada.
Sepertinya ini sudah menjadi budaya buruk di kalangan masyarakat. Mereka
cenderung acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar mereka. Padahal kebersihan
lingkungan menentukan kesehatan semua warga. Kita harus mulai
memupuk rasa peduli terhadap lingkungan sekitar karena akan sangat banyak
kerugian yang akan diperoleh jika kita tidak memiliki kepedulian terhadap
lingkungan sekitar. Untuk itu, kami memberikan gagasan one man
one trash untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya. Contoh nyata reuse adalah dengan memberikan
pakaian-pakaian bekas yang jarang dipakai ke tempat-tempat yang membutuhkan
misalnya ke rumah Yatim Piatu dan masih banyak contoh lain untuk kategori
penggunaan/pemakaian kembali (reuse).
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah dan mencoba mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak terlalu kita
butuhkan terutama yang bisa merusak lingkungan. Contoh sederhana pengaplikasian
reduce adalah misalnya dengan membaca koran secara online, yang tentunya akan
mengurangi pemakaian kertas yang digunakan. Selain itu juga bias dengan
mengurangi pembelian baju baru, ataupun hal-hal lainnya.
Dan yang terakhir adalah recycle yang berarti mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Dengan recycle
dapat dirubah barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi menjadi
barang lain yang bermanfaat. Contohnya antara lain menggunakan ember rusak yang
ada ataupun botol-botol plastik bekas minuman untuk dijadikan misalnya sebagai
pot tanaman hias. Ini tentu akan sangat bermanfaat dalam rangka mengurangi
jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.
3R atau reuse, reduce, dan recycle sangat sederhana dan
dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja serta tidak
membutuhkan biaya yang besar. Namun bisa memberikan dampak yang signifikan bagi
penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di daerah sekitar. Dengan
melakukan 3R, sampah yang ada di lingkungan akan berkurang. Bukan hanya itu,
dengan melakukan 3R, juga dapat berperan secara aktif dalam upaya menyehatkan
lingkungan. Program 3 R selama ini sulit dilakukan atau belum memberikan hasil
yang bermakna karena memerlukan kesungguhan semua pihak.
Penerapan One Man One Trash sebagai Solusi
Permasalahan Sampah
One Man One Trash adalah kegiatan dimana masing-masing warga disuatu
daerah mengambil sampah yang ada dijalanan umum pada satu hari yang telah
ditentukan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang
ada di sekitar dan menjaga kesehatan para warga.
Gambar 1. Kegiatan Memungut Sampah
Agar semua warga sekitar mau tergerak untuk mengikuti kegiatan ini
sebelumnya diberikan sosialisasi yang meluas dan terarah kepada warga secara
jelas. Selain itu, diberikan hadiah bagi para warga yang mau berkontribusi
untuk melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini efektif karena tidak memerlukan
waktu lama dalam penerapannya. masing-masing warga hanya diharuskan mengambil
satu sampah saja yang ada di jalanan umum. Jika dilakukan secara rutin,
kegiatan ini akan mengubah perilaku dan kebiasaan warga sekitar untuk terus
menjaga kebersihan daerah setempat.
1.
Pemerintah setempat
2.
Warga daerah setempat
Kedua pihak inilah yang berperan
penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih. Oleh karena itu
diperlukan kerjasama dari kedua pihak ini untuk menerapkan kegiatan tersebut.
Langkah Strategis
Untuk
mengimplementasikan sebuah kegiatan yang melibatkan kesadaran dari
masing-masing pihak perlu adanya strategi-strategi khusus. Langkah-langkah
strategi untuk mengimplementasikan kegiatan One Man One Trash ini, antara lain:
1.
Membuat susunan acara, yaitu dengan merencanakan kegiatan One Man One Trash ini agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.
Membuat penghargaan dan hadiah kepada para peserta kegiatan agar
warga termotivasi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3.
Mensosialisasikannya kepada masyarakat setempat, yaitu dengan
memberikan penjelasan pada semua warga mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Prediksi Hasil
Adapun
Peluang yang didapat dari penerapan One
Man One Trash ini adalah :
1.
Kegiatan ini tidak memerlukan waktu lama
dalam penerapannya, karena masing-masing warga hanya diharuskan mengambil satu
sampah saja yang ada di jalan umum.
2.
Kegiatan ini memberikan hadiah kepada
warga sebagai peserta kegiatan sehingga mereka akan tergerak untuk
mengikutinya.
3.
Jika dilakukan secara rutin maka kegiatan
ini dapat menjadi sebuah kebiasaan dan dapat mengubah perilaku warga untuk
hidup sehat
Dan
tantangan yang dihadapi dalam menerapkan One
Man One Trash ini adalah :
1.
Dibutuhkan kesadaran dari masing-masing warga
akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
2.
Dibutuhkan kemauan dari masing-masing warga
untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3.
Dibutuhkan kerjasama dan kontribusi yang
besar dari kedua pihak yang terkait
Teknik Implementasi
Dalam proses
implementasi, dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang diberikan pada
gagasan ini terfokus pada cara untuk membuat semua warga mau memberikan
kontribusi dalam kegiatan pengurangan jumlah sampah di daerah sekitar. Hal ini
disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat luas akan kebersihan
lingkungan sekitar. Sehingga dibutuhkan suatu kegiatan yang dapat membuat semua
warga tergerak untuk mengikutinya dan membantu dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekitarnya. Selain itu juga, kegiatan tersebut secara tidak langsung
dapat memperbaiki kesehatan semua warga sekitar
Gagasan
ini memerlukan peran serta pemerintah dan warga sekitar sehingga dapat
diperkirakan bahwa sistem ini memiliki peluang dan tantangan tersendiri untuk
mengimplementasikannya. Kegiatan ini memiliki peluang diantaranya adalah kegiatan
ini tidak memerlukan waktu lama dalam penerapannya, karena masing-masing warga
hanya diharuskan mengambil satu sampah saja yang ada di jalan umum. Selain itu
juga para peserta yang mengikuti kegiatan diberikan hadiah sehingga akan
membuat para warga tergerak untuk melaksanakan kegiatannya. Adapun tantangan
yang dihadapi, antara lain dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari masing-masing
warga. Rencana mengenai hasil yang dicapai adalah berkurangnya jumlah sampah
sehingga lingkungan sekitar menjadi bersih dan kesehatan warga terjaga.
Bpti-ts. “Pengoperasian
TPST 3R Solusi Mengatasi Masalah Sampah Perkotaan”. http://tangerangselatankota.go.id/read/news/tpst3rdiresmikan
(15 Oktober 2012)
Mia.
“Bersih-bersih Sungai KRB“. http://www.pili.or.id/artikel/bersih-bersih-sungai-krb
(15 Oktober 2012)
Rosid, Mahmud.
“Reduce, Reuse, dan Recycle”. http://www.jakarta.mahmudrosid.com/reduce-reuse-dan-recycle (15 Oktober 2012)