Sunday, 4 May 2014

PKM LOLOS PIMNAS





PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN ONE MAN ONE TRASH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH


 BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT





Diusulkan oleh:
Djulio Rahmawan/1206205931/2012
Siti Nur Noviyani Witayati/1206240354/2012
Irmawardani Saragih/1206258181/2012
Esti Ramaditia Mulatsih/1206239762/2012
Putu Bagia Artha/1006673701/2010




1. Judul Kegiatan
: Penerapan One Man One Trash
  sebagai Solusi Permasalahan Sampah
2. Bidang Kegiatan
: (X) PKM-AI
(X) PKM-GT


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
:
a. Nama Lengkap
: Djulio Rahmawan
b. NIM
: 1206205931
c. Jurusan
: Matematika
d. Universitas/Institusi/Politeknik
: Univesitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP

f. Alamat email


4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
:  4 Orang

5. Dosen Pendamping
:
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dra. Yekti Widyaningsih, M.Si
b. NIP
: 196709151995012001
c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP

Depok, 15 Oktober 2012

Menyetujui
Ketua Departemen Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam



Ketua Pelaksana Kegiatan
 Dr. Dian Lestari DEA
NIP.196212271987032001
Djulio Rahmawan
NIM. 1206205931



Direktur Kemahasiswaan UI



Dosen Pendamping
(Dr. Kamarudin, M.Si)                                        
NIP. 19701025 199802 1001
(Dra. Yekti Widyaningsih, M.Si)
NIP. 196709151995012001


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya hingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ini.
Banyak ide dan gagasan yang kami temukan ketika melihat permasalahan yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, kami memilih tema yang sebenarnya sudah menjadi masalah klasik di kehidupan masyarakat yaitu sampah. Sering sekali masalah ini menjadi sorotan pemerintah dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Berbagai upaya telah dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Namun, pada kenyataannya permasalahan ini tidak kunjung selesai. Sampah masih saja kita ditemukan di tempat yang seharusnya tidak ada sampah. Oleh sebab itu, melalui karya tulis ini kami memberikan suatu gagasan untuk mengatasi masalah sampah dengan konsep one man one trash. Konsep ini mengajak setiap orang berpartisipasi untuk memungut sampah. Konsep ini diharapkan mampu menjadi solusi permasalah sampah yang menjadi masalah klasik di kehidupan masyarakat.
Kami menyadari karya tulis ini memang jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapakn kritik dan saran agar karya tulis ini bisa lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini bermanfaat untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada.



Depok, Oktober 2012


Penulis








 


Sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya, karena selama manusia hidup sampah akan selalu diproduksi.  Di Indonesia saat ini baik di kota besar maupun di kota kecil  permasalahan mengenai sampah sudah mencapai tingkat permasalahan yang cukup serius,dan sungguh sangat memprihatinkan. Hal tersebut terjadi bukan hanya karena masalah pengelolaan yang minim, tapi juga karena suatu budaya buruk masyarakat yang senantiasa tidak peduli akan kebersihan lingkungannya sendiri. Masyarakat masih memiliki kesadaran yang amat minim. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan atau meletakan sampah begitu saja disembarangan tempat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah gagasan dimana semua warga di suatu daerah terlibat dalam pengurangan sampah di daerah tersebut.
Gagasan yang diajukan dalam makalah ini adalah kegiatan one man one trash. Kegiatan ini melibatkan semua orang yang ada di suatu daerah untuk mengambil sampah yang ada di jalan umum dan membuangnya ke tempat sampah. Kegiatan ini nantinya akan memberikan kontribusi bagi kebersihan daerah tersebut dan secara tidak langsung membantu menyehatkan anak bangsa.
Implementasi kegiatan ini akan dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat daerah tersebut terlebih dahulu. Selain itu, agar semua orang di daerah tersebut tergerak untuk mengikuti kegiatan, harus ada peraturan yang membuat mereka mau melaksanakannya. Salah satu contohnya adalah memberikan hadiah kepada para peserta kegiatan. Walaupun sudah ada peraturan atau penghargaan bagi para peserta, tentunya masih akan ada hambatan dalam mengimplementasikan kegiatan tersebut, seperti kurangnya kesadaran dari tiap-tiap orang dan perizinan dari kepala daerah.





Judul PROGRAM

PENERAPAN ONE MAN ONE TRASH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH



Kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada tahun 2000. Diperkirakan timbunan sampah pada tahun 2020 untuk tiap orang per hari adalah sebesar 2,1 kg. Sampah menghasilkan emisi GRK berupa gas metana. Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan per hari sekitar 500 juta kg atau sekitar 190 ribu ton per tahun. Dengan jumlah sampah yang sedemikian besar, maka Indonesia akan mengemisikan gas metana ke atmosfer sekitar 9500 ton per tahun. Jika sampah kota tidak dikelola secara benar, maka laju pemanasan global dan perubahan iklim akan semakin cepat.
Selain itu Jakarta misalnya, memiliki 6 Kab/Kota (Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan), sepertinya pemerintah tidak mampu mengatasi masalah sampah dan sangat kewalahan. Timbulan sampah di sana-sini, semrawut saja, dan diperkirakan sampah Jakarta perharinya mencapai 5.000-6.500 Ton/hari. Sementara, DKI Jakarta tidak memiliki Tempat Pembuangan sampah Ahir (TPA) yang memadai. Terpaksa menyewa di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, biaya sewanya Rp.107.000/Ton, sungguh fantastis biaya sampah ini. Begitupun kota-kota penyanggah Jakarta, sebut misalnya Kota Tangerang Selatan, Banten juga tidak memiliki TPA termasuk Kota Tangerang sendiri.
Hal tersebut terjadi bukan hanya karena masalah pengelolaan yang minim, tapi juga karena suatu budaya buruk masyarakat yang senantiasa tidak peduli akan kebersihan lingkungannya sendiri. Masyarakat masih memiliki kesadaran yang amat minim. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan atau meletakan sampah begitu saja disembarangan tempat. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk, semakin meningkatlah sampah yang akan diproduksi. Kita tahu bahwa penduduk di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun, untuk itu kita harus mulai memupuk rasa peduli kita terhadap lingkungan sekitar karena akan sangat banyak kerugian yang akan kita peroleh jika kita tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan kita.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah kegiatan dimana semua warga di suatu daerah terlibat dalam pengurangan sampah di daerah tersebut. Dengan One Man One Trash ini semua warga dapat memberikan kontribusinya pada lingkungan dan lingkungan sekitarnya pun menjadi lebih bersih sehingga kesehatan para warga terjaga.

Tujuan dan Manfaat

·      Menjelaskan konsep dari kegiatan karya tulis ini yang berjudul “one man one trash”
·      Meminta kontribusi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:
·      Merealisasikan konsep “one man one trash”
·      Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dapat menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan kondusif.
·      Memberikan ide dalam hal menjaga lingkungan dari sampah-sampah yang diproduksi oleh masyarakat.

Gagasan


Permasalahan sampah dalam kehidupan masyarakat tidak pernah kunjung selesai. Kita masih menemukan sampah berserakan di tempat yang seharusnya bebas dari sampah. Kita masih menemukan orang mebuang sampah di jalan, di selokan bahkan di sungai.  Hal ini menunjukkan jika masyarakat pada saat ini tidak peduli dengan masalah sampah yang ada. Sepertinya ini sudah menjadi budaya buruk di kalangan masyarakat. Mereka cenderung acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar mereka. Padahal kebersihan lingkungan menentukan kesehatan semua warga. Kita harus mulai memupuk rasa peduli terhadap lingkungan sekitar karena akan sangat banyak kerugian yang akan diperoleh jika kita tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu, kami memberikan gagasan one man one trash untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.


Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contoh nyata reuse adalah dengan memberikan pakaian-pakaian bekas yang jarang dipakai ke tempat-tempat yang membutuhkan misalnya ke rumah Yatim Piatu dan masih banyak contoh lain untuk kategori penggunaan/pemakaian kembali (reuse).
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah dan mencoba mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak terlalu kita butuhkan terutama yang bisa merusak lingkungan. Contoh sederhana pengaplikasian reduce adalah misalnya dengan membaca koran secara online, yang tentunya akan mengurangi pemakaian kertas yang digunakan. Selain itu juga bias dengan mengurangi pembelian baju baru, ataupun hal-hal lainnya.
Dan yang terakhir adalah  recycle yang berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Dengan recycle dapat dirubah barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi menjadi  barang lain yang bermanfaat. Contohnya antara lain menggunakan ember rusak yang ada ataupun botol-botol plastik bekas minuman untuk dijadikan misalnya sebagai pot tanaman hias. Ini tentu akan sangat bermanfaat dalam rangka mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.
3R atau reuse, reduce, dan recycle sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di daerah sekitar. Dengan melakukan 3R, sampah yang ada di lingkungan akan berkurang. Bukan hanya itu, dengan melakukan 3R, juga dapat berperan secara aktif dalam upaya menyehatkan lingkungan. Program 3 R selama ini sulit dilakukan atau belum memberikan hasil yang bermakna karena memerlukan kesungguhan semua pihak.

Penerapan One Man One Trash sebagai Solusi Permasalahan Sampah
One Man One Trash adalah kegiatan dimana masing-masing warga disuatu daerah mengambil sampah yang ada dijalanan umum pada satu hari yang telah ditentukan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di sekitar dan menjaga kesehatan para warga.

Gambar 1. Kegiatan Memungut Sampah

Agar semua warga sekitar mau tergerak untuk mengikuti kegiatan ini sebelumnya diberikan sosialisasi yang meluas dan terarah kepada warga secara jelas. Selain itu, diberikan hadiah bagi para warga yang mau berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini efektif karena tidak memerlukan waktu lama dalam penerapannya. masing-masing warga hanya diharuskan mengambil satu sampah saja yang ada di jalanan umum. Jika dilakukan secara rutin, kegiatan ini akan mengubah perilaku dan kebiasaan warga sekitar untuk terus menjaga kebersihan daerah setempat.


1.      Pemerintah setempat
2.      Warga daerah setempat
Kedua pihak inilah yang berperan penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari kedua pihak ini untuk menerapkan kegiatan tersebut.

Langkah Strategis
Untuk mengimplementasikan sebuah kegiatan yang melibatkan kesadaran dari masing-masing pihak perlu adanya strategi-strategi khusus. Langkah-langkah strategi untuk mengimplementasikan kegiatan One Man One Trash ini, antara lain:
1.    Membuat susunan acara, yaitu dengan merencanakan kegiatan One Man One Trash ini agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.    Membuat penghargaan dan hadiah kepada para peserta kegiatan agar warga termotivasi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3.    Mensosialisasikannya kepada masyarakat setempat, yaitu dengan memberikan penjelasan pada semua warga mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.

Prediksi Hasil

Adapun Peluang yang didapat dari penerapan One Man One Trash ini adalah :
1.      Kegiatan ini tidak memerlukan waktu lama dalam penerapannya, karena masing-masing warga hanya diharuskan mengambil satu sampah saja yang ada di jalan umum.
2.      Kegiatan ini memberikan hadiah kepada warga sebagai peserta kegiatan sehingga mereka akan tergerak untuk mengikutinya.
3.      Jika dilakukan secara rutin maka kegiatan ini dapat menjadi sebuah kebiasaan dan dapat mengubah perilaku warga untuk hidup sehat
Dan tantangan yang dihadapi dalam menerapkan One Man One Trash ini adalah :
1.      Dibutuhkan kesadaran dari masing-masing warga akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
2.      Dibutuhkan kemauan dari masing-masing warga untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3.      Dibutuhkan kerjasama dan kontribusi yang besar dari kedua pihak yang terkait


Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi, dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang diberikan pada gagasan ini terfokus pada cara untuk membuat semua warga mau memberikan kontribusi dalam kegiatan pengurangan jumlah sampah di daerah sekitar. Hal ini disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat luas akan kebersihan lingkungan sekitar. Sehingga dibutuhkan suatu kegiatan yang dapat membuat semua warga tergerak untuk mengikutinya dan membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Selain itu juga, kegiatan tersebut secara tidak langsung dapat memperbaiki kesehatan semua warga sekitar

Gagasan ini memerlukan peran serta pemerintah dan warga sekitar sehingga dapat diperkirakan bahwa sistem ini memiliki peluang dan tantangan tersendiri untuk mengimplementasikannya. Kegiatan ini memiliki peluang diantaranya adalah kegiatan ini tidak memerlukan waktu lama dalam penerapannya, karena masing-masing warga hanya diharuskan mengambil satu sampah saja yang ada di jalan umum. Selain itu juga para peserta yang mengikuti kegiatan diberikan hadiah sehingga akan membuat para warga tergerak untuk melaksanakan kegiatannya. Adapun tantangan yang dihadapi, antara lain dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari masing-masing warga. Rencana mengenai hasil yang dicapai adalah berkurangnya jumlah sampah sehingga lingkungan sekitar menjadi bersih dan kesehatan warga terjaga.





Bpti-ts. “Pengoperasian TPST 3R Solusi Mengatasi Masalah Sampah Perkotaan”. http://tangerangselatankota.go.id/read/news/tpst3rdiresmikan (15 Oktober 2012)

Mia. “Bersih-bersih Sungai KRB“.  http://www.pili.or.id/artikel/bersih-bersih-sungai-krb (15 Oktober 2012)

Rosid, Mahmud. “Reduce, Reuse, dan Recycle”. http://www.jakarta.mahmudrosid.com/reduce-reuse-dan-recycle (15 Oktober 2012)









Comments
0 Comments

No comments: