Saturday 7 April 2012

Aspirasi atau Anarki


Pada saat ini, sedang gencar – gencarnya pemberitaan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah direncanakan akan menaikan harga BBM dari Rp. 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Sungguh ironi. Sebuah negeri yang katanya kaya raya harus mengalami gejolak hanya gara – gara ini. Tentu ada yang pro dan kotra dalam menyikapinya.
Dengan maksud dan tujuan untuk menyampaikan aspirasi yang mewakili segenap masyarakat tanah air. Banyak golongan mahasiswa yang menganggap langkah pemerintah ini hanya akan menyengsarakan rakyat kecil. Untuk menyampaikan aspirasi (katanya) nya ini, kaum intelektual tersebut berdemo di berbagai tempat seperti di Bundaran HI (Hotel Indonesia), depan Istana Negara, depan gedung DPR, dan berbagai tempat strategis lainnya. Muncul pertanyaan, apakah demo yang mereka lakukan sudah efektif dalam menyalurkan pendapat ?  melihat fakta yang terjadi di lapangan, banyak sekali demo – demo yang keluar jalur dari yang seharusnya.
Mendengar kata ‘demo’ tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Adalah sebuah upaya untuk menyampaikan pendapat mengenai kebijakan pemerintah. Tapi, saat ini tidak sedikit yang menimbulkan dampak negatif. Mulai dari rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum, korban luka bahkan hingga ada yang kehilangan nyawa. Adalah salah. Mahasiswa justru seolah tutp mata dengan dampak buruk yang diakibatkan oleh tangan mereka  sendiri. Apakah seperti itu yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda sekarang.Bisa dikatakan bahwa demo menolak kenaikan harga BBM lebih banyak yang berakhir anarki.
Sering timbul juga konflik dengan aparat keamanan. Hingga memaksa Kepolisian harus bertindak tegas agar mereka yang anarki dapat dipukul mundur dan segera mengakhiri anarkisme yang tak penting itu. Jika ada korban dari kalangan mahasiswa, mereka justru menyalahkan polisi. Mereka bilang polisi melanggar HAM. Padahal, bila tindakan itu tidak segera diambil, mereka tentu akan lebih banyak lagi menghancurkan fasilitas umum.
Untuk itu, mahasiswa selayaknya sadar akan apa yang telah mereka lakukan. Jangan sampai tujuan menyelamatkan ekonomi justru semakin memperparah. Sebagai negara demokrasi, selaku warga negara memang berhak menyampai pendapat tapi juga harus diingat bahwa kita tidak boleh anarki karna  hanya akan merugikan banyak pihak.

artikel terkait
1.     
Comments
0 Comments

No comments: