Sunday 4 May 2014

MAKALAH HEPATITIS A



UI BLACK.JPG
MAKALAH
Mata KuliahMPKTB
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) HEPATITIS A



Dikerjakan Oleh : Home Group 3
Agung Septa Pratama                   (1306402186)
Desi Wulandari                             (1306365594)
Rendy Hasiolan Nainggolan         (1306402841)
Sekarini Andika Permatasari         (1306443601)
Siti Hanum Salsabilah                   (1306397532)
Tri Widjaya Putranto                    (1306364963)
Vito Giovani Amin                       (1306441981)
         

Program S1 Reguler
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
Depok
2013
HALAMAN PENGESAHAN

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH MKPTB
“KEJADIAN LUAR BIASA HEPATITIS A”
TANGGAL 16 OKTOBER S/D 24 OKTOBER 2013


Ketua




AGUNG SEPTA PRATAMA

Penulis



DESI WULANDARI                        RENDY H. NAINGGOLAN           




SEKARINI A. PERMATASARI      SITI H. SALSABILAH




TRI WIDJAYA PUTRANTO                       VITO GIOVANI AMIN



Mengesahkan,
Dosen Pendamping MPKT B-H


Dita Arifa Nurani S.Si., M.Si., M.Sc.
NIP
KATA PENGANTAR        
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa  karena dengan rahmat dan karunia, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah MPKTB Universitas Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini, kelompok kami/penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
  1. Dita Arifa Nurani S.Si., M.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing mata kuliah MPKTB yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
Tak ada gading tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat jauh dari makalah yang kelompok kami buat.Oleh karena itu, kelompok kami/ penulis mengharapkan saran ataupun kritik untuk memperbaiki makalah ini di kemudian hari.
Akhir kata, kelompok kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia.




Depok, 26 Oktober 2013


Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v

BAB I :PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah x
1.2 Pokok Permasalahan x
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan x
1.4 Landasan Teori x
1.4.1 Penyakit dan Hepatitis x
1.4.2 Manager Alam x

BAB II :PEMBAHASAN
2.1Keterkaitan Wacana dengan Teori Pokok Bahasan x
2.2 Cara Penanggulangan x

BAB III :KESIMPULAN
Kesimpulan x

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Virus hepatitis A merupakan virus yang penyebarannya sangat cepat di daerah yang sangat padat melalui udara. Khususnya di Depok,perkembangan virus Hepatitis A sangat mengkhawatirkan. Sudah tercatat 39 siswa/i dan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Depok yang jatuh sakit dalam rentang waktu kurang dari satu bulan sehingga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il kembali menetapkan Depok dalam status kejadian luar biasa. Status KLB terkait hepatitis A ini pernah dikeluarkan Nur Mahmudi pada 9 November lalu. Ketika itu, 59 siswa/i SMKN 2 Depok diduga terserang virus ini. Masyarakat dihimbau untuk tidak panik, ”Langkah pencegahan sudah dilakukan. Kami juga sudah mendirikan posko kesehatan di sekolah. Tim medis dari dinas kesehatan sedang menangani persoalan ini secara serius.” tutur Nur Mahmudi.
Posko kesehatan di SMAN 4 Depok sudah dibuka sejak Jumat.Dari berbagai jenis Hepatitis, yaitu A, B, C, D, E, F, dan G, hepatitis A inilah yang paling ringan diantara hepatitis yang lain seperti Hepatitis B dan C yang menyebabkan sirosis dan kanker hati dan juga Hepatitis A ini akan sembuh dengan sendirinya. "Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa penyakit ini tidak berat, tetapi umumnya 99 persen pasien akan sembuh sempurna. Mungkin hanya 0,5 persen yang menjadi hepatitis berat (dalam istilah kedokteran disebut fulminan). Pada kondisi tersebut, pasien bisa meninggal kalau tidak segera dilakukan transplantasi," kata dr Rino A Gani, SpPD,K-GEH, FINASIM. Menurut Rino, gejala klinis infeksi virus hepatitis A sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga gangguan fungsi hati, namun umumnya tidak berat. Kebanyakan 80 persen pasien yang terinfeksi hepatitis tidak mengalami suatu gejala, sehingga pasien tidak sadar kalau dirinya sudah terinfeksi virus.Hanya sekitar 20 persen saja yang menunjukkan gejala. Penyakit ini dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang signifikan dalam masyarakat karena diperlukan beberapa minggu atau bulan untuk orang sembuh dari penyakit untuk kembali ke pekerjaan, sekolah atau kehidupan sehari-hari. Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan cara seperti dengan menyajikan makanan dan minuman yang higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat, mencuci tangan sebelum makan. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan yanng baik dan benar dengan memakai sabun adalah cara sehat dan pencegahan yang paling sederhana dan paling penting. Tetapi, sayangnya perilaku hidup sehat yang baik itu belum membudaya di sebagian kelompok masyarakat. Padahal bila dilakukan dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit menular seperti penyakit Hepatitis A. Perilaku dan kebiasaan cuci tangan bila dilakukan dengan kegiatan lain misalnya tidak buang air sembarangan, buang sampah pada tempatnya dan pengelolaan air minum yang benar maka dapat lebih meminimalkan tertularnya virus Heptitis A. Kontak dengan penderita atau orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Bagi mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 2 minggu setelah paparan awal.

1.2    Pokok Permasalahan
1.      Apakah Kejadian Luar Biasa (KLB)  itu?
2.      Apa penyebab menyebarnya virus Hepatitis A di Depok?
3.        Bagaimana cara mencegah dan menanggulanginya?

1.3         Tujuan dan Manfaat
Sehubungan dengan adanya suatu hal yang melatarbelakangi masalah, maka ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini, yakni:
1.      Mengetahui makna KLB
2.        Mengetahui alasan menyebarnya virus Hepatitis A di Depok.
3.        Mengetahui cara-cara mencegah dan menanggulangi penyebaran virus Hepatitis A.

1.4  Landasan Teori
1.4.1 Penyakit dan Hepatitis
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan yang menyebabkan disfungsi atau tekanan/stres kepada orang yang terkait. Penyakit bisa disebabkan oleh kuman, bakteria, virus, racun, kegagalan organ berfungsi, dan juga oleh penyakit keturunan. Hepatitis merupakan istilah untuk penyakit peradangan pada hati (liver). Peradangan terjadi karena adanya toxin yang berada pada liver.  Hepatitis ini bisa berakibat fatal apabila tidak ditanggulangi secara lanjut oleh si penderita. Hepatitis yang dialami penderita selama kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, sedangkan hepatitis yang dialami lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
Jenis-jenis Hepatitis:
1.      Hepatitis A
Virus hepatitis A banyak terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan pengguna, terutama di negara-negara berkembang sering terjadi wabah ini yang penyebarannya melalui air dan makanan.Hepatitis ini merupakan jenis hepatitis yang tidak terlalu berbahaya karena jarang menimbulkan kematian pada penderitanya.
2.      Hepatitis B
Pada hepatitis ini penularannya tidak semudah pada hepatitis A karena hepatitis jenis ini ditularkan melalui darah atau produk darah yang sudah terinfeksi oleh penderita hepatitis B. Misalnya, penularan melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama atau melalui hubungan intim. Hepatitis jenis ini biasanya menahun sehingga penyakit ini termasuk hepatitis kronis.
3.      Hepatitis C
Dari banyak kejadian hepatitis jenis ini, 80% ditularkan akibat transfusi darah dan bisa juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama.Penyakit jenis ini jarang terjadi melalui hubungan seksual.Kebanyakan dari kejadian yang ada hepatitis jenis ini gejalanya tidak bisa dilihat secara kasat mata, kita tidak bisa secara langsung melihat penderita mengalami penyakit ini atau tidak karena tidak menampakkan gejala-gejalanya.
4.      Hepatitis D
Hepatitis ini merupakan rekan-infeksi dari virus hepatitis B, sehingga virus pada hepatitis ini menyebabkan infeksi dari hepatitis B lebih ganas (berat).Virus hepatitis ini biasanya dimiliki oleh para pecandu narkoba.
5.      Hepatitis E
Pada virus hepatitis ini wabahnya hamper mirip dengan hepatitis A, biasanya juga terjadi pada negara-negara terbelakang.
1.4.2. Manager Alam
1.      E-Health
E-Health adalah pelayanan kesehatan berbasis internet, meliputi pemantuan kesehatan masyarakat, pengendalian kesehatan, penelitian dan pendidikan di bidang kesehatan dan pelayanan pasien.Dalam pelaksanaan layanan e-health akan mengalami kendala, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.Pada faktor internal ini, hal yang menyebabkannya adalah kepengurusan dalam hal e-health ini sendiri yang disebabkan oleh ketenagakerjaan yang tidak serius dalam melaksanakan tugasnya.Hal ini terjadi karena ketidakpedulian pegawai terhadap kesehatan masyarakat. Kepedulian tersebut akan sangat penting dimana saat bekerja bukan hanya mengemban kewajiban dari tugas pekerjaan tetapi juga rasa kepedulian antar sesama perlu ditumbuhkan pada bidang kesehatan ini agar terciptanya masyarakat yang memang sehat.Faktor eksternal biasanya diluar dari kepengurusan layanan e-health ini sendiri.Kita dapat mengambil contoh dengan melihat dari aplikasi IPTEK yang terkadang tidak dapat memfalisitasi dengan baik dalam pelayanan e-health ini.Hal lain difaktor eksternal terdapat juga  kesenjangan digital. Kesenjangan digital yang dimaksud dalam kasus ini adalah kepemilikan alat-alat IPTEK yang biasanya terbatas dimiliki oleh beberapa masyarakat saja.Dukungan pemerintah terhadap program e-health tertulis dalam KepMenKes RI No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), yang kemudian diikuti dengan KepMenKes RI No. 192/MENKES/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia.SKN bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Informasi kesehatan memiliki bentuk pokok pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK), direalisasikan melalui roadmap SIK tiap kurang lebih 4 tahun yang bertujuan untuk mencapai Indonesia Sehat 2025. Sistem Informasi Kesehatan terbagi menjadi dua, yaitu SIK daerah dan SIK lain. Salah satu programnya yaitu PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan.)Dukungan Komunitas, yaitu:
·         Pemanfaatan teknologi informasi untuk kesehatan menarik minat berbagai komunitas untuk dapat turut membantu perkembangan e-health di Indonesia.
·         Di tingkat Internasional terdapat IMIA (Internasioanl Medical Informatics Association) merupakan sebuah komunitas medical dari Amerika yang mendukung e-health di Indonesia
·         Di tingkat regional terdapat APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics) merupakan suatu komunitas di Asia Pasifik yang mendukung perkembangan e-health di Indonesia.
·         Di tingkat nasional terdapat PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia). PIKIN terdiri dari individu atau institusi yang berasal dari dunia kesehatan maupun dari bidang TIK. PIKIN juga telah membantu menyusun kerangka kompetensi informatika kesehatan.
·         Komunitas-komunitas ini mendukung perkembangan e-health di Indonesia dari sisi penelitian, pengembangan maupun diseminasinya.
Penerapan E-Health, yaitu:
·         Medical Record : rekam riwayat penyakit yang pernah diderita pasien yang nantinya akan terinstall dalam E-KTP masing-masing penduduk.
·         Prescribing : penerapan resep elektronik (e-prescriptions). Hal ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan resep dari layanan kesehatan.
·         Telemedicine :akses cepat untuk memberikan keahlian medis  jarak jauh menggunakan jaringan internet sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada.
·         Surveilans Epidemiologis :kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini.
·         Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang kesehatan, sangat berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan secara cepat dan tepat.
·         Reservasi online di rumah sakit dan puskesmas.

2.      Pembangunan Berkelanjutan
1.      Material Baru dan Terbarukan
Material di bumi ini sangat banyak yang terdiri dari 4 jenis tetapi masih ada satu jenis lagi material yang dalam pengembangan yaitu material mutakhir.Salah satu contoh material mutakhir ini adalah biomaterial.Penerapaannya adalah cincin pada jantung.Biomaterial ini berbeda dengan material lainnya karena dapat menyesuaikan dengan tubuh.
·         Logam dibagi menjadi ferrous dan nonferrous. Ferrous adalah besi dan baja sedangkan nonferrous adalah selain besi dan baja seperti alumunium, nikel, tembaga, dan lain-lain.
·         Keramik dibagi menjadi 6 kelas, yaitu glass, clay product, refractories, abrasives, cements, dan advance ceramics.
Proses pembuatannya dibagi menjadi Glass Forming, Particulate Forming, dan Cementation.
·         Komposit terdiri dari matrix dan penguat. Ada 4 jenis komposit, yaitu ceramic matrix material, polimer matrix material, carbon & graphite matrix material, dan metal matrix material.
·         Polimer dibagi menjadi 2, yaitu Polimer alami dan polimer buatan. Polimer buatan dibagi menjadi 2, yaitu Termoplas dan Termoset.
·         Material Mutakhir merupakan material yang berasal dari polimer sintetis, logam, keramik, dan komposit yang difabrikasikan dan dimanufakturkan dengan teknologi khusus.

2.      Infrastruktur Berkelanjutan
·         Infrastruktur Berkelanjutan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Faktor, Aspek, Jenis, Alasan, dan Cara.
1.      Faktornya terdiri dari manusia, kemakmuran, dan planet.
2.      Aspeknya teridiri dari sosial, lingkungan, dan ekonomi.
3.      Jenisnya terdiri dari design sustainable, konstruksi sustainable, dan perawatan dan penanganan sustainable.
4.      Alasannya terdiri dari Jumlah Penduduk, polusi, hujan tropis, dan kenaikan temperatur bumi.
5.      Caranya terdiri dari NYC Plan dan Hammarby Model.

3.      Teknologi Ramah Lingkungan
·         Teknologi Ramah Lingkungan terdiri dari alasan dan proyek.
1.      Alasan terdiri dari polusi tanah, air, dan udara.
2.       Proyek terdiri dari Toilet Pengomposan, Sel bahan bakar,Tenaga Angin, Tenaga Surya, Hidroelektrik, dan mobil listrik.

3.      Masalah Kependudukan
                Pertambahan penduduk di Bumi mengakibatkan beberapa masalah untuk lingkungan karena penduduk bumi yang berlebihan. Penduduk bumi dengan usia harapan hidup yang lebih tua serta teknologi modern yang akan mengakibatkan dampak bagi lingkungan di desa maupun kota. Ramalan Malthus merupakan ramalan oleh suatu pakar populasi dari Inggris lebih dari 200 tahun yang lalu yang mengatakan bahwa pada suatu saat pertumbuhan penduduk di Bumi akan melebihi daya dukung sumber alam. Di Indonesia terjadi pertumbuhan penduduk eksponensial sejak tahun 1600 sampai dengan tahun 2008.
            Transisi Demografik adalah proses perubahan kematian dan kelahiran yang berlangsung dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah dalam suatu kurun waktu pada masyarakat tertentu. Kemajuan kesehatan dapat mempengaruhi transisi demografik dengan menurunkan angka kematian.
            Kepadatan populasi merupakan salah satu faktor penyebab penyebaran penyakit, dimana makin padat penduduk makin mudah bibit penyakit menular dari satu individu ke individu lainnya akibat ruang dan lingkungan udara yang sempit atau terbatas.Pola makan sangat memmpengaruhi pola hidup seseorang karena dengan pola makan yang baik tubuh pun akan menerima energi yang baik juga. Lingkungan sekitar juga penting bagi kehidupan kita, lingkungan yang kotor merupakan sumber penyakit sedangkan lingkungan bersih tidak ada sumber penyakit.Oleh karena itu, kita harus memilih tinggal di lingkungan yang sehat agar terhindar dari segala sumber penyakit, dan juga harus memiliki pola hidup yang sehat agar menjadi manusia yang healty.
            Hubungan antara pertumbuhan populasi dengan perubahan usia harapan hidup yaitu berbanding lurus, karena jika usia harapan hidupnya semakin tinggi maka pertumbuhan populasi di daerah tersebut semakin tinggi dikarenakan kemampuan mereka untuk bertahan di daerah tersebut semakin lama yang menyebabkan angka populasi meningkat yaitu angka kelahiran lebih besar angka kematian dan sebaliknya.Usia harapan hidup adalah salah satu penyebab suatu populasi itu bertambah atau berkurang.Perubahan usia harapan hidup bisa ke arah yang lebih baik atau juga yang lebih buruk, tergantung dari apa yang masyarakat lakukan. Perubahan usia harapan hidup yang lebih buruk bisa karena sumber penyakit ataupun gaya hidup yang tidak sehat, hal ini menyebabkan populasi manusia akan berkurang. Sebaliknya perubahan hidup yang baik akan menyebabkan populasi manusia akan bertambahkan karena ditunjang oleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

4.      Hidup Sehat
Sehat adalah sebuah keadaan fisik, sosial dan mental yang baik dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.Sehat juga dapat diartikan bebas dari segala penyakit, luka, dan segala rasa sakit. 3 faktor utama yang paling penting yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, lingkungan, dan biomedis (semua aspek dari kesehatan, fisik dan mental, yang dipengaruhi oleh genetik). Cara yang dapat dilakukan demi meningkatkan kesehatan adalah dengan latihan, tidur yang cukup, menjunjung tinggi berat tubuh seimbang, dan sangat menghindari merokok.
Untuk mencapai hidup yang sehat dapat dimulai dari mempelajari tentang lingkungan yang sehat. Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari dinamika hubungan interaktif amtara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan. Ciri-ciri Lingkungan sehat, yaitu udara bersih dan segar, tanah yang subur, sumber air yang bersih, air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih, sampah tidak berserakan, banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.
Selain faktor lingkungan juga dilihat dari factor rumah sehat. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai, dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Fasilitas yang harus dimiliki rumah sehat yaitu penyediaan air bersih yang cukup, ada tempat pembuangan tinja, tempat pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah, fasilitas dapur yang memadai, ada tempat berkumpul keluarga dan serambi (untuk rumah pedesaan). Rumah di Indonesia yang sudah memenuhi kriteria rumah sehat yakni 43,89%, pembuangan limbah yang memenuhi kriteria sebesar 62,11%, dan jamban yang memenuhi kriteria sebesar 46,54%.
Makanan sehat sangat berperan dalam diet seimbang karena diet seimbang itu sendiri membutuhkan nutrisi yang seimbang. Diet Seimbang adalah proses mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang seimbang (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit). Nutrisi yang seimbang terbagi lagi ke dalam dua kategori yaitu Makro Nutrisi dan Mikro Nutrisi.Makro Nutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang besar, contohnya adalah Lemak, Karbohidrat, Protein, dan Air.Sedangkan Mikro Nutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang kecil, contohnya adalah Vitamin, Mineral, Antioksidan. Penyakit seperti stres dapat diatasi dengan beberapa cara, diantaranya melakukan kebiasaan olahraga secara teratur, hidup di lingkungan kondusif, sering menghirup udara yang kaya akan oksigen, serta mengatur pola makan yang sehat. Pola makan sehat dapat kita atur dengan mudah. Bukan hanya penempatan waktu makan, namun juga makanan apa saja yang seharusnya kita makan agar efek dari stress tidak merusak tubuh kita.

5.      Pencemaran Lingkungan
Polutan dianggap berbahaya karena ketika polutan lepas di udara, polutan akan pergi jauh ke seluruh penjuru dunia dan jika sudah terlepas ke udara atau ke bumi, polutan tidak akan menghilang. Hampir semua polutan merupakan toksik.Toksik adalah racun yang bisa menyebabkan suatu penyakit pada manusia.Bahkan beberapa toksik dari polutan bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker pada manusia.Polutan juga dapat menyebabkan infeksi.Contohnya seperti virus yang dapat menyebar lebih cepat seiring banyaknya polutan yang menyebar ke seluruh dunia.Polutan dapat menyebabkan daya tahan tubuh seseorang melemah. Ketika imunitas melemah akibat antibodi yang sedang melawan polutan, pada saat bersamaan virus akan masuk lebih mudah.
Syarat-syarat air bersih terdiri dari jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung zat-zat berbahaya, dan tidak mengandung kuman penyakit.Syarat-syarat air bersih ini sebagai parameter kualitas air.Air yang tercemar mengandung asam, garam, logam beracun, dan juga mengandung pupuk anorganik (garam nitrat dan fosfat yang terlarut). Zat-zat organik akan mengalami pembusukan menghasilkan senyawa-senyawa lain yang berascun, menurunkan kadar oksigen terlarut, meningkatkan suhu dan menurunkan keasaman (PH), warna air akan berubah menjadi coklat kehitaman dan apabila oksigen benar-benar habis akan mengeluarkan bau busuk yang menyegat. Proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit. Penyalahgunaan dan pencemaran air dapat disebabkan oleh bidang  pertanian, industri, dan rumah tangga. Bidang pertanian dapat disebabkan oleh sistem pengairan yang tidak baik, yaitu sistem irigasi yang kecil dan penggunaan pestisida dimana sisa-sisa pestisidanya dapat terbawa air sungai sehingga dapat mencemari air.Bidang industri dapat diakibatkan oleh pembuangan limbah secara tidak bertanggung jawab tanpa pengolahan langsung ke sungai-sungai dan mencemari sumber air.Dalam rumah tangga pencemaran air juga dapat dilakukan baik membuang sampah pada sungai, penggunaan sabun yang terbuang sehingga menuju sungai dan bercampur dengan sumber air.Dari penyalahgunaan dan pencemaran air tersebut dapat mengakibatkan berbagai macam permasalahan. Salah satunya permasalahan timbulnya penyakit seperti diare, cacingan, sakit kulit dan lain-lain

6.      Mitigasi
            Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.Bencana ini dapat terjadi karena kecelakaan kerja.Bencana dibagi menjadi dua faktor berdasarkan penyebabnya, yaitu faktor alam dan faktor manusia/non alam.Contoh bencana akibat faktor alam, yaitu Kebakaran hutan, angin ribut, Tsunami, Letusan Gunung Berapi, kekeringan, badai, gempa bumi, tanah longsor. Contoh bencana akibat faktor manusia, yaitu serangan teroris, gagal teknologi. Contoh bencana akibat faktor non alam, yaitu wabah penyakit. Akibat dari bencana ini adalah timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis.
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, dalam bentuk pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.Tujuan mitigasi bencana yaitu mengurangi suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yg meluas pada kehidupan manusia.Kegiatan mitigasi bencana terdiri dari:
1.      Pengenalan dan pemantauan bencana
2.      Pengurangan resiko bencana, contohnya adalah penyuluhan, pencegahan, pembangunan fisik, dan penetapan peraturan.
3.      Penanggulangan bencana, contohnya adalah peringatan dini, tanggap darurat, dan pemulihan (recovery).
Sistem peraturan dan perundangan tentang mitigasi bencana yaitu UU No. 24/2007.Kebijaksanaan penanggulangan bencana di Indonesia didasarkan pada asas-asas yaitu, kebersamaan dan kesukarelaan, koordinasi dan integrasi, kemandirian, cepat dan tepat, prioritas, siap siaga, dan kesemestaan. Suatu bencana yang dampaknya besar bagi populasi manusia, serta korbannya terus meningkat dalam kurun waktu tertentu statusnya dapat ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa.
Kejadian Luar Biasa (KLB) Timbulnya suatu kejadian (kesakitan/ kematian) dan atau meningkatnya suatu kejadian (kesakitan/ kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk  dalam kurun waktu tertentu (sumber: UU wabah 1969).  Kriteria kejadian luar biasa mencakup 4 hal yaitu
a.      Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada.
b.      Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktuberturut-turut (jam, hari, minggu).
c.       Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebihdibandingkan dengan periode sebelumnya.
d.      Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rataperbulan dalam tahun sebelumnya.
Wabah adalah Peningkatan kejadian (kesakitan/ kematian) yang meluas secara cepat baik dalam jumlah jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.





















BAB II
PEMBAHASAN

3.1  Keterkaitan Wacana dengan Teori Pokok Bahasan
              Sesuai dengan kriteria Kejadian Luar Biasa, maka kasus menyebarnya Virus Hepatitis A di Depok ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai dengan kriteria nomor 2 dan Keputusan Dirjen PPM&PLP No. 451-I/PD.03.04/1999. Penyebaran Virus Hepatitis A ini merupakan bencana non-alam karena disebabkan oleh penyakit. Akibat dari bencana ini adalah timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis.Untuk kasus penyebaran virus Hepatitis A ini menyebabkan tidak menyebabkan dampak korban meninggal tetapi korban yang terkena mengalami peningkatan.
      Jika dikaitkan dengan teori pokok bahasan, maka kemungkinan besar penyebab menyebarnya virus Hepatitis A di Depok ini disebabkan 3 hal, yaitu:
a.       Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat warga Depok, seperti makanan dan minuman yang tidak higienis dapat menyebabkan gangguan metabolisme terhadap tubuh. Banyak pedagang yang menjual dagangannya di jalan raya tanpa memikirkan kebersihan mengenai produk yang dijualnya. Hal inilah yang menyebabkan ketidakhigienisan makanan ataupun minimuman yang dijual. Makanan dan minuman yang tidak higienis ini dapat membuat ginjal di tubuh manusia disfungsi karena racun yang berasal dari makanan dan minuman tersebut.

b.      Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan yang disebabkan industri, pertanian, dan rumah tangga menyebabkan penyebaran penyakit yang sangat cepat. Limbah industri yang dialirkan ke sungai meyebabkan air sungai terkontaminasi. Sehingga masyarakat yang masih menggunakan sungai sebagai MCK (Mandi, Cuci, Kakus) akan terkena dampaknya. Penyebaran virus Hepatitis A inipun akan semakin meningkat. Pertanian yang menggunakn pestisida juga akan memberikan dampak yang sangat besar dalam penyebaran virus Hepatitis A. Pestisida akan mengalir ke saluran air dan berakhir di sungai. Hal inilah yang mencemari sungai dan meningkatkan penyebaran virus Hepatitis A. Rumah Tangga yang tidak higienis juga menyebabkan penyebaran Hepatitis A semakin meningkat.
c.       Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kota Depok dapat dikategorikan cukup padat. Lingkungan yang padat akan mengakibatkan udara yang keluar dan masuk akan sulit untuk bertukar sehingga udara akan terus mengendap. Hal inilah yang menyebabkan virus Hepatitis A semakin cepat menyebar. Penduduk yang terlalu padat juga menyebabkan sistem saluran air yang tidak berjalan baik sehingga virus Hepatitis A dapat berkembang biak dan cepat menyebar.


3.2  Cara Penanggulangan
Penyebaran virus Hepatitis A ini dapat dikurangi bahkan dapat dihentikan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus Hepatitis A, yaitu:
a.       Budaya Hidup Sehat
Budaya hidup sehat harus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat. Budaya hidup sehat seperti menyajikan makanan dan minuman yang higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan matang, pola hidup sehat, dan mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun dapat mengurangi penyebaran virus Hepatitis A.
b.      Lingkungan Bersih
Lingkungan yang bersih tidak hanya di luar rumah, tetapi juga di dalam rumah. Masyarakat harus menjaga agara lingkungan di dalam dan di luar agar terjaga tetap bersih. Ciri-ciri lingkungan sehat di antaranya udara bersih dan segar, sumber mata air yang bersih, air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih, fentilasi yang cukup, sampah yang tidak berserakan, rumah yang selalu dibersihkan, serta taman yang dibersihkan secara berkala.
c.       E-Health
Ehealth merupakan teknologi yang dapat membantu mengatasi Kejadian Luar Biasa Hepatitis A. Dengan adanya Ehealth, maka layanan kesehatan untuk mengatasi Hepatitis A akan lebih mudah dan cepat, seperti dengan adanya reservasi online dan prescribing (resep online). Tidak akan ada lagi antrian untuk berobat dan memesan obat walaupun penyebaran Hepatitis A meningkat. Sehingga masyarakat yang terkena Hepatitis A dapat segera sembuh dan penyebaran dapat ditekan jumlahnya. Kemudian, contoh lain bentuk penerapan dari Ehealth adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang kesehatan yang menampilkan  peta tematik kesehatan. Dengan SIG, maka akan terlihat sejauh mana penyebaran Hepatitis A di berbagai daerah, khususnya Depok. SIG sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan secara cepat dan tepat.
d.      Teknologi Ramah Lingkungan
Dengan adanya teknologi ramah lingkungan maka polutan dan polusi yang menyebabkan lingkungan tidak sehat dapat ditekan. Salah satu contohnya adalah panel surya. Panel Surya menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Dengan listrik yang dihasilkan, panel surya ini dapat digunakan E-Health yang mayoritas menggunakan barang elektronik. Sehingga, polusipun dapat ditekan.
Contoh lain dari teknologi ramah lingkungan yang dapat mengatasi penyebaran virus Hepatitis A adalah Toilet Pengomposan. Toilet Pengomposan ini tidak terhubung dengan saluran air ataupun sungai. Dengan tidak terhubunganya dengan saluran air, maka penyebaran virus yang berasal dari kotoran manusia akan berkurang. Hal ini dikarenakan saluran air di Depok yang belum memadai sehingga dapat menyebabkan kotoran tersumbat dan menyebabkan penyakit. Dengan memanfaatkan bakteri aerob, kotoran ini dapat diubah menjadi pupuk yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

composting-toilet-diagram.gif
                        Gambar 1. Skema Toilet Pengomposan






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Untuk mengatasi penyebaran virus Hepatitis A di Depok yang merupakan Kejadian Luar biasa disebabakan oleh gaya hidup yang tidak sehat, pencemaran lingkungan, dan terlalu padatnya penduduk. Tetapi penyebaran virus Hepatitis A dapat dicegah dengan memulai budaya hidup sehat dan lingkungan sehat. Dengan selalu menjaga lingkungan serta diri kita tetap sehat maka penyebaran virus Hepatitis A dapat dihindari. Penyebaran virus Hepatitis A ini juga dapat dikurangi dengan E-Health dan Toilet Pengomposan. Dengan adanya E-Health, makan pengobatan masyarakat yang terkena Hepatitis A akan cepat dan penyebaranpun dapat ditekan. Serta dengan adanya Toilet Pengomposan, bakteri yang menyebar melalui saluran air dapat dikurangi dengan Toilet Pengomposan. Dengan terjadinya fenomena benacana non-alam, yaitu penyebaran virus Hepatitis A maka kita segabai manusia harus menjaga dan memanfaatkan lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat.






DAFTAR PUSTAKA
2011. Depok KLB Hepatitis A. regional.kompas.com (diakses pada 22 Oktober 2013)
Mustofa, Syazili. 2013. Penyakit Hepatitis A. staff.unila.ac.id/syazilimustofa (diakses pada 22 Oktober 2013)





Comments
1 Comments

1 comment:

Cara Menyembuhkan Hepatitis B said...

thanks mas bro, mantab banget nih...