MAKALAH
Mata
KuliahMPKTB
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
HEPATITIS A
Dikerjakan
Oleh : Home Group 3
Agung Septa Pratama (1306402186)
Desi
Wulandari (1306365594)
Rendy
Hasiolan Nainggolan (1306402841)
Sekarini
Andika Permatasari (1306443601)
Siti Hanum
Salsabilah (1306397532)
Tri
Widjaya Putranto (1306364963)
Vito Giovani Amin (1306441981)
Program
S1 Reguler
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Indonesia
Depok
2013
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH TUGAS MATA KULIAH MKPTB
“KEJADIAN LUAR BIASA HEPATITIS A”
TANGGAL 16 OKTOBER S/D 24 OKTOBER 2013
Ketua
AGUNG SEPTA PRATAMA
Penulis
DESI WULANDARI RENDY
H. NAINGGOLAN
SEKARINI A. PERMATASARI SITI H. SALSABILAH
TRI WIDJAYA PUTRANTO VITO GIOVANI AMIN
Mengesahkan,
Dosen Pendamping MPKT B-H
Dita Arifa Nurani S.Si., M.Si., M.Sc.
NIP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah MPKTB Universitas
Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini, kelompok
kami/penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
- Dita Arifa Nurani S.Si., M.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing mata kuliah MPKTB yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
Tak ada gading tak retak,
penulis sadar kesempurnaan masih sangat jauh dari makalah yang kelompok kami
buat.Oleh karena itu, kelompok kami/ penulis mengharapkan saran ataupun kritik
untuk memperbaiki makalah ini di kemudian hari.
Akhir kata, kelompok kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat Indonesia
tetapi juga masyarakat dunia.
Depok, 26
Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
BAB I :PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
x
1.2 Pokok Permasalahan
x
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
x
1.4 Landasan Teori
x
1.4.1 Penyakit
dan Hepatitis
x
1.4.2 Manager
Alam
x
BAB II :PEMBAHASAN
2.1Keterkaitan Wacana dengan Teori Pokok
Bahasan
x
2.2 Cara Penanggulangan
x
BAB III :KESIMPULAN
Kesimpulan
x
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Virus hepatitis A merupakan virus yang penyebarannya sangat cepat
di daerah yang sangat padat melalui udara. Khususnya di Depok,perkembangan
virus Hepatitis A sangat mengkhawatirkan. Sudah tercatat 39 siswa/i dan guru
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Depok yang jatuh sakit dalam rentang waktu
kurang dari satu bulan sehingga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il kembali
menetapkan Depok dalam status kejadian luar biasa. Status KLB terkait hepatitis
A ini pernah dikeluarkan Nur Mahmudi pada 9 November lalu. Ketika itu, 59 siswa/i
SMKN 2 Depok diduga terserang virus ini. Masyarakat dihimbau untuk tidak panik,
”Langkah pencegahan sudah dilakukan. Kami juga sudah mendirikan posko kesehatan
di sekolah. Tim medis dari dinas kesehatan sedang menangani persoalan ini
secara serius.” tutur Nur Mahmudi.
Posko kesehatan di SMAN 4 Depok sudah dibuka sejak Jumat.Dari
berbagai jenis Hepatitis, yaitu A, B, C, D, E, F, dan G, hepatitis A inilah
yang paling ringan diantara hepatitis yang lain seperti Hepatitis B dan C yang menyebabkan
sirosis dan kanker hati dan juga Hepatitis A ini akan sembuh dengan sendirinya.
"Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa penyakit ini tidak berat, tetapi
umumnya 99 persen pasien akan sembuh sempurna. Mungkin hanya 0,5 persen yang
menjadi hepatitis berat (dalam istilah kedokteran disebut fulminan). Pada
kondisi tersebut, pasien bisa meninggal kalau tidak segera dilakukan
transplantasi," kata dr Rino A Gani, SpPD,K-GEH, FINASIM. Menurut Rino,
gejala klinis infeksi virus hepatitis A sangat bervariasi, mulai dari tanpa
gejala hingga gangguan fungsi hati, namun umumnya tidak berat. Kebanyakan 80
persen pasien yang terinfeksi hepatitis tidak mengalami suatu gejala, sehingga
pasien tidak sadar kalau dirinya sudah terinfeksi virus.Hanya sekitar 20 persen
saja yang menunjukkan gejala. Penyakit ini dapat menimbulkan konsekuensi
ekonomi dan sosial yang signifikan dalam masyarakat karena diperlukan beberapa
minggu atau bulan untuk orang sembuh dari penyakit untuk kembali ke pekerjaan,
sekolah atau kehidupan sehari-hari. Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan
cara seperti dengan menyajikan makanan dan minuman yang higienis, memastikan
setiap makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat, mencuci tangan
sebelum makan. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik
dan benar. Cuci tangan yanng baik dan benar dengan memakai sabun adalah cara
sehat dan pencegahan yang paling sederhana dan paling penting. Tetapi, sayangnya
perilaku hidup sehat yang baik itu belum membudaya di sebagian kelompok
masyarakat. Padahal bila dilakukan dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit
menular seperti penyakit Hepatitis A. Perilaku dan kebiasaan cuci tangan bila
dilakukan dengan kegiatan lain misalnya tidak buang air sembarangan, buang
sampah pada tempatnya dan pengelolaan air minum yang benar maka dapat lebih
meminimalkan tertularnya virus Heptitis A. Kontak dengan penderita atau orang
yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Bagi
mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin
dan selambat-lambatnya 2 minggu setelah paparan awal.
1.2 Pokok Permasalahan
1. Apakah Kejadian Luar Biasa
(KLB) itu?
2. Apa penyebab
menyebarnya virus Hepatitis A di Depok?
3.
Bagaimana cara mencegah dan
menanggulanginya?
1.3
Tujuan dan Manfaat
Sehubungan dengan adanya suatu hal yang
melatarbelakangi masalah, maka ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam
penyusunan makalah ini, yakni:
1. Mengetahui
makna KLB
3.
Mengetahui
cara-cara mencegah dan menanggulangi penyebaran virus Hepatitis A.
1.4 Landasan Teori
1.4.1
Penyakit dan Hepatitis
Penyakit
adalah keadaan tidak normal pada badan yang menyebabkan disfungsi atau
tekanan/stres kepada orang yang terkait. Penyakit bisa disebabkan oleh kuman,
bakteria, virus, racun, kegagalan organ berfungsi, dan juga oleh penyakit
keturunan. Hepatitis merupakan istilah
untuk penyakit peradangan pada hati (liver). Peradangan terjadi karena adanya
toxin yang berada pada liver. Hepatitis
ini bisa berakibat fatal apabila tidak ditanggulangi secara lanjut oleh si
penderita. Hepatitis yang dialami penderita selama kurang dari 6 bulan disebut
hepatitis akut, sedangkan hepatitis yang dialami lebih dari 6 bulan disebut
hepatitis kronis.
Jenis-jenis
Hepatitis:
1.
Hepatitis A
Virus
hepatitis A banyak terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan pengguna,
terutama di negara-negara berkembang sering terjadi wabah ini yang
penyebarannya melalui air dan makanan.Hepatitis ini merupakan jenis hepatitis
yang tidak terlalu berbahaya karena jarang menimbulkan kematian pada
penderitanya.
2.
Hepatitis B
Pada
hepatitis ini penularannya tidak semudah pada hepatitis A karena hepatitis
jenis ini ditularkan melalui darah atau produk darah yang sudah terinfeksi oleh
penderita hepatitis B. Misalnya, penularan melalui jarum suntik yang digunakan
bersama-sama atau melalui hubungan intim. Hepatitis jenis ini biasanya menahun
sehingga penyakit ini termasuk hepatitis kronis.
3.
Hepatitis C
Dari
banyak kejadian hepatitis jenis ini, 80% ditularkan akibat transfusi darah dan
bisa juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama.Penyakit
jenis ini jarang terjadi melalui hubungan seksual.Kebanyakan dari kejadian yang
ada hepatitis jenis ini gejalanya tidak bisa dilihat secara kasat mata, kita
tidak bisa secara langsung melihat penderita mengalami penyakit ini atau tidak
karena tidak menampakkan gejala-gejalanya.
4.
Hepatitis D
Hepatitis
ini merupakan rekan-infeksi dari virus hepatitis B, sehingga virus pada
hepatitis ini menyebabkan infeksi dari hepatitis B lebih ganas (berat).Virus
hepatitis ini biasanya dimiliki oleh para pecandu narkoba.
5.
Hepatitis E
Pada
virus hepatitis ini wabahnya hamper mirip dengan hepatitis A, biasanya juga terjadi
pada negara-negara terbelakang.
1.4.2.
Manager Alam
1.
E-Health
E-Health
adalah pelayanan kesehatan berbasis internet, meliputi pemantuan kesehatan
masyarakat, pengendalian kesehatan, penelitian dan pendidikan di bidang
kesehatan dan pelayanan pasien.Dalam pelaksanaan layanan e-health akan mengalami
kendala, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.Pada faktor internal
ini, hal yang menyebabkannya adalah kepengurusan dalam hal e-health ini sendiri
yang disebabkan oleh ketenagakerjaan yang tidak serius dalam melaksanakan
tugasnya.Hal ini terjadi karena ketidakpedulian pegawai terhadap kesehatan
masyarakat. Kepedulian tersebut akan sangat penting dimana saat bekerja bukan
hanya mengemban kewajiban dari tugas pekerjaan tetapi juga rasa kepedulian
antar sesama perlu ditumbuhkan pada bidang kesehatan ini agar terciptanya
masyarakat yang memang sehat.Faktor eksternal biasanya diluar dari kepengurusan
layanan e-health ini sendiri.Kita dapat mengambil contoh dengan melihat dari aplikasi
IPTEK yang terkadang tidak dapat memfalisitasi dengan baik dalam pelayanan
e-health ini.Hal lain difaktor eksternal terdapat juga kesenjangan digital. Kesenjangan digital yang
dimaksud dalam kasus ini adalah kepemilikan alat-alat IPTEK yang biasanya terbatas
dimiliki oleh beberapa masyarakat saja.Dukungan pemerintah terhadap program
e-health tertulis dalam KepMenKes RI No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), yang kemudian diikuti dengan KepMenKes RI No.
192/MENKES/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi
Kesehatan Indonesia.SKN bertujuan untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Informasi kesehatan
memiliki bentuk pokok pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK),
direalisasikan melalui roadmap SIK tiap kurang lebih 4 tahun yang bertujuan
untuk mencapai Indonesia Sehat 2025. Sistem Informasi
Kesehatan terbagi menjadi dua, yaitu SIK daerah dan SIK lain. Salah satu
programnya yaitu PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan.)Dukungan Komunitas,
yaitu:
·
Pemanfaatan teknologi
informasi untuk kesehatan menarik minat berbagai komunitas untuk dapat turut
membantu perkembangan e-health di Indonesia.
·
Di tingkat
Internasional terdapat IMIA (Internasioanl Medical Informatics Association)
merupakan sebuah komunitas medical dari Amerika yang mendukung e-health di
Indonesia
·
Di tingkat regional
terdapat APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics) merupakan
suatu komunitas di Asia Pasifik yang mendukung perkembangan e-health di
Indonesia.
·
Di tingkat nasional
terdapat PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia). PIKIN terdiri
dari individu atau institusi yang berasal dari dunia kesehatan maupun dari
bidang TIK. PIKIN juga telah membantu menyusun kerangka kompetensi informatika
kesehatan.
·
Komunitas-komunitas ini
mendukung perkembangan e-health di Indonesia dari sisi penelitian, pengembangan
maupun diseminasinya.
Penerapan
E-Health, yaitu:
·
Medical Record : rekam
riwayat penyakit yang pernah diderita pasien yang nantinya akan terinstall
dalam E-KTP masing-masing penduduk.
·
Prescribing : penerapan resep elektronik (e-prescriptions). Hal ini
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan resep dari layanan kesehatan.
·
Telemedicine :akses cepat untuk
memberikan keahlian medis jarak jauh menggunakan jaringan internet sehingga tidak tergantung dimana
posisi pasien itu berada.
·
Surveilans Epidemiologis :kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk
mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini.
·
Sistem Informasi Geografis
(SIG) di bidang kesehatan, sangat
berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu
otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan secara cepat dan tepat.
·
Reservasi online di rumah sakit
dan puskesmas.
2.
Pembangunan Berkelanjutan
1. Material
Baru dan Terbarukan
Material
di bumi ini sangat banyak yang terdiri dari 4 jenis tetapi masih ada satu jenis
lagi material yang dalam pengembangan yaitu material mutakhir.Salah satu contoh
material mutakhir ini adalah biomaterial.Penerapaannya adalah cincin pada
jantung.Biomaterial ini berbeda dengan material lainnya karena dapat
menyesuaikan dengan tubuh.
·
Logam dibagi menjadi
ferrous dan nonferrous. Ferrous adalah besi dan baja sedangkan nonferrous
adalah selain besi dan baja seperti alumunium, nikel, tembaga, dan lain-lain.
·
Keramik dibagi menjadi
6 kelas, yaitu glass, clay product, refractories, abrasives, cements, dan
advance ceramics.
Proses
pembuatannya dibagi menjadi Glass Forming, Particulate Forming, dan
Cementation.
·
Komposit terdiri dari
matrix dan penguat. Ada 4 jenis komposit, yaitu ceramic matrix material,
polimer matrix material, carbon & graphite matrix material, dan metal
matrix material.
·
Polimer dibagi menjadi
2, yaitu Polimer alami dan polimer buatan. Polimer buatan dibagi menjadi 2,
yaitu Termoplas dan Termoset.
·
Material Mutakhir
merupakan material yang berasal dari polimer
sintetis, logam, keramik, dan komposit yang difabrikasikan dan dimanufakturkan
dengan teknologi khusus.
2. Infrastruktur
Berkelanjutan
·
Infrastruktur Berkelanjutan
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Faktor, Aspek, Jenis, Alasan, dan Cara.
1. Faktornya
terdiri dari manusia, kemakmuran, dan planet.
2. Aspeknya
teridiri dari sosial, lingkungan, dan ekonomi.
3. Jenisnya
terdiri dari design sustainable, konstruksi sustainable, dan perawatan dan
penanganan sustainable.
4. Alasannya
terdiri dari Jumlah Penduduk, polusi, hujan tropis, dan kenaikan temperatur
bumi.
5. Caranya
terdiri dari NYC Plan dan Hammarby Model.
3. Teknologi
Ramah Lingkungan
·
Teknologi Ramah
Lingkungan terdiri dari alasan dan proyek.
1. Alasan
terdiri dari polusi tanah, air, dan udara.
2. Proyek terdiri dari Toilet Pengomposan, Sel
bahan bakar,Tenaga Angin, Tenaga Surya, Hidroelektrik, dan mobil listrik.
3.
Masalah Kependudukan
Pertambahan penduduk di Bumi
mengakibatkan beberapa masalah untuk lingkungan karena penduduk bumi yang
berlebihan. Penduduk bumi dengan usia harapan hidup yang lebih tua serta
teknologi modern yang akan mengakibatkan dampak bagi lingkungan di desa maupun
kota. Ramalan Malthus
merupakan ramalan oleh suatu pakar populasi dari Inggris lebih dari 200 tahun
yang lalu yang mengatakan bahwa pada suatu saat pertumbuhan penduduk di Bumi
akan melebihi daya dukung sumber alam. Di Indonesia terjadi pertumbuhan
penduduk eksponensial sejak tahun 1600 sampai dengan tahun 2008.
Transisi Demografik adalah proses perubahan
kematian dan kelahiran yang berlangsung dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan
yang rendah dalam suatu kurun waktu pada masyarakat tertentu. Kemajuan kesehatan dapat mempengaruhi transisi
demografik dengan menurunkan angka kematian.
Kepadatan populasi merupakan salah satu faktor
penyebab penyebaran penyakit, dimana makin padat penduduk makin mudah bibit
penyakit menular dari satu individu ke individu lainnya akibat ruang dan
lingkungan udara yang sempit atau terbatas.Pola makan
sangat memmpengaruhi pola hidup seseorang karena dengan pola makan yang baik
tubuh pun akan menerima energi yang baik juga. Lingkungan sekitar juga penting
bagi kehidupan kita, lingkungan yang kotor merupakan sumber penyakit sedangkan
lingkungan bersih tidak ada sumber penyakit.Oleh karena itu, kita harus memilih
tinggal di lingkungan yang sehat agar terhindar dari segala sumber penyakit,
dan juga harus memiliki pola hidup yang sehat agar menjadi manusia yang healty.
Hubungan antara pertumbuhan populasi
dengan perubahan usia harapan hidup yaitu berbanding lurus, karena jika usia
harapan hidupnya semakin tinggi maka pertumbuhan populasi di daerah tersebut
semakin tinggi dikarenakan kemampuan mereka untuk bertahan di daerah tersebut
semakin lama yang menyebabkan angka populasi meningkat yaitu angka kelahiran lebih besar angka kematian dan sebaliknya.Usia
harapan hidup adalah salah satu penyebab suatu populasi itu bertambah atau
berkurang.Perubahan usia harapan hidup bisa ke arah yang lebih baik atau juga
yang lebih buruk, tergantung dari apa yang masyarakat lakukan. Perubahan usia
harapan hidup yang lebih buruk bisa karena sumber penyakit ataupun gaya hidup
yang tidak sehat, hal ini menyebabkan populasi manusia akan berkurang. Sebaliknya perubahan hidup yang baik akan
menyebabkan populasi manusia akan bertambahkan karena ditunjang oleh pelayanan
kesehatan yang lebih baik.
4.
Hidup Sehat
Sehat adalah sebuah keadaan fisik, sosial dan mental yang baik
dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.Sehat juga dapat diartikan
bebas dari segala penyakit, luka, dan segala rasa sakit. 3 faktor utama yang
paling penting yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, lingkungan, dan
biomedis (semua aspek dari kesehatan, fisik dan mental, yang dipengaruhi oleh
genetik). Cara yang dapat dilakukan demi meningkatkan kesehatan adalah dengan
latihan, tidur yang cukup, menjunjung tinggi berat tubuh seimbang, dan sangat
menghindari merokok.
Untuk mencapai hidup yang sehat dapat dimulai dari mempelajari
tentang lingkungan yang sehat. Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari dinamika hubungan interaktif amtara kelompok penduduk atau
masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti
spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang
menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat,
serta mencari upaya-upaya pencegahan. Ciri-ciri Lingkungan sehat, yaitu udara bersih
dan segar, tanah yang subur, sumber air yang bersih, air sungai yang mengalir
terlihat bersih dan jernih, sampah tidak berserakan, banyak tumbuhan hijau yang
tumbuh dengan subur.
Selain faktor lingkungan juga dilihat dari factor rumah sehat.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai, dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Fasilitas yang harus dimiliki rumah sehat yaitu penyediaan air bersih yang
cukup, ada tempat pembuangan tinja, tempat pembuangan air limbah, tempat
pembuangan sampah, fasilitas dapur yang memadai, ada tempat berkumpul keluarga
dan serambi (untuk rumah pedesaan). Rumah di Indonesia yang sudah memenuhi
kriteria rumah sehat yakni 43,89%, pembuangan limbah yang memenuhi kriteria
sebesar 62,11%, dan jamban yang memenuhi kriteria sebesar 46,54%.
Makanan sehat sangat berperan dalam diet seimbang karena diet
seimbang itu sendiri membutuhkan nutrisi yang seimbang. Diet Seimbang adalah
proses mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam
jumlah yang seimbang (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit). Nutrisi
yang seimbang terbagi lagi ke dalam dua kategori yaitu Makro Nutrisi dan Mikro
Nutrisi.Makro Nutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam
jumlah yang besar, contohnya adalah Lemak, Karbohidrat, Protein, dan
Air.Sedangkan Mikro Nutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
dalam jumlah yang kecil, contohnya adalah Vitamin, Mineral, Antioksidan.
Penyakit seperti stres dapat diatasi dengan beberapa cara, diantaranya
melakukan kebiasaan olahraga secara teratur, hidup di lingkungan kondusif,
sering menghirup udara yang kaya akan oksigen, serta mengatur pola makan yang
sehat. Pola makan sehat dapat kita atur dengan mudah. Bukan hanya penempatan
waktu makan, namun juga makanan apa saja yang seharusnya kita makan agar efek dari
stress tidak merusak tubuh kita.
5.
Pencemaran Lingkungan
Polutan
dianggap berbahaya karena ketika polutan lepas di udara, polutan akan pergi
jauh ke seluruh penjuru dunia dan jika sudah terlepas ke udara atau ke bumi,
polutan tidak akan menghilang. Hampir semua polutan merupakan toksik.Toksik
adalah racun yang bisa menyebabkan suatu penyakit pada manusia.Bahkan beberapa
toksik dari polutan bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker pada
manusia.Polutan juga dapat menyebabkan infeksi.Contohnya seperti virus yang
dapat menyebar lebih cepat seiring banyaknya polutan yang menyebar ke seluruh
dunia.Polutan dapat menyebabkan daya tahan tubuh seseorang melemah. Ketika
imunitas melemah akibat antibodi yang sedang melawan polutan, pada saat
bersamaan virus akan masuk lebih mudah.
Syarat-syarat
air bersih terdiri dari jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
tidak mengandung zat-zat berbahaya, dan tidak mengandung kuman
penyakit.Syarat-syarat air bersih ini sebagai parameter kualitas air.Air yang
tercemar mengandung asam, garam, logam beracun, dan juga mengandung pupuk
anorganik (garam nitrat dan fosfat yang terlarut). Zat-zat organik akan
mengalami pembusukan menghasilkan senyawa-senyawa lain yang berascun,
menurunkan kadar oksigen terlarut, meningkatkan suhu dan menurunkan keasaman
(PH), warna air akan berubah menjadi coklat kehitaman dan apabila oksigen
benar-benar habis akan mengeluarkan bau busuk yang menyegat. Proses pembunuhan
bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi
pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses klorinator atau sterilisasi
dengan menggunakan kaporit. Penyalahgunaan dan pencemaran air dapat disebabkan
oleh bidang pertanian, industri, dan
rumah tangga. Bidang pertanian dapat disebabkan oleh sistem pengairan yang
tidak baik, yaitu sistem irigasi yang kecil dan penggunaan pestisida dimana
sisa-sisa pestisidanya dapat terbawa air sungai sehingga dapat mencemari
air.Bidang industri dapat diakibatkan oleh pembuangan limbah secara tidak
bertanggung jawab tanpa pengolahan langsung ke sungai-sungai dan mencemari
sumber air.Dalam rumah tangga pencemaran air juga dapat dilakukan baik membuang
sampah pada sungai, penggunaan sabun yang terbuang sehingga menuju sungai dan
bercampur dengan sumber air.Dari penyalahgunaan dan pencemaran air tersebut
dapat mengakibatkan berbagai macam permasalahan. Salah satunya permasalahan
timbulnya penyakit seperti diare, cacingan, sakit kulit dan lain-lain
6.
Mitigasi
Bencana
merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat.Bencana ini dapat terjadi karena kecelakaan
kerja.Bencana dibagi menjadi dua faktor berdasarkan penyebabnya, yaitu faktor
alam dan faktor manusia/non alam.Contoh bencana akibat faktor alam, yaitu Kebakaran
hutan, angin ribut, Tsunami, Letusan Gunung Berapi, kekeringan, badai, gempa bumi, tanah longsor. Contoh
bencana akibat faktor manusia, yaitu serangan
teroris, gagal teknologi. Contoh bencana akibat faktor non alam, yaitu wabah
penyakit. Akibat dari bencana ini adalah timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta
benda, dan dampak psikologis.
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, dalam bentuk pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.Tujuan mitigasi bencana yaitu
mengurangi suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat
sehingga menyebabkan kerugian yg meluas pada kehidupan manusia.Kegiatan mitigasi
bencana terdiri dari:
1. Pengenalan dan pemantauan bencana
2. Pengurangan resiko bencana, contohnya adalah
penyuluhan, pencegahan, pembangunan fisik, dan penetapan peraturan.
3. Penanggulangan bencana, contohnya adalah
peringatan dini, tanggap darurat, dan pemulihan (recovery).
Sistem peraturan dan perundangan tentang
mitigasi bencana yaitu UU No. 24/2007.Kebijaksanaan penanggulangan bencana di
Indonesia didasarkan pada asas-asas yaitu, kebersamaan dan kesukarelaan,
koordinasi dan integrasi, kemandirian, cepat dan tepat, prioritas, siap siaga,
dan kesemestaan.
Suatu bencana yang dampaknya besar bagi populasi manusia, serta korbannya terus
meningkat dalam kurun waktu tertentu statusnya dapat ditetapkan menjadi
Kejadian Luar Biasa.
Kejadian Luar
Biasa (KLB) Timbulnya
suatu kejadian (kesakitan/ kematian) dan atau meningkatnya suatu kejadian
(kesakitan/ kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok
penduduk dalam kurun waktu tertentu (sumber: UU wabah 1969).
Kriteria kejadian luar biasa mencakup 4 hal yaitu
a. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada.
b. Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun
waktuberturut-turut (jam, hari, minggu).
c. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau
lebihdibandingkan dengan periode sebelumnya.
d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rataperbulan dalam
tahun sebelumnya.
Wabah adalah Peningkatan
kejadian (kesakitan/ kematian) yang meluas secara cepat baik dalam jumlah
jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Keterkaitan Wacana dengan Teori Pokok Bahasan
Sesuai
dengan kriteria Kejadian Luar Biasa, maka kasus menyebarnya Virus Hepatitis A
di Depok ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai dengan kriteria nomor 2
dan Keputusan Dirjen PPM&PLP No.
451-I/PD.03.04/1999. Penyebaran Virus Hepatitis A ini
merupakan bencana non-alam karena disebabkan oleh penyakit. Akibat dari bencana ini adalah timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis.Untuk kasus penyebaran
virus Hepatitis A ini menyebabkan tidak menyebabkan dampak korban meninggal
tetapi korban yang terkena mengalami peningkatan.
Jika dikaitkan dengan teori pokok bahasan,
maka kemungkinan besar penyebab menyebarnya virus Hepatitis A di Depok ini
disebabkan 3 hal, yaitu:
a.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat warga
Depok, seperti makanan dan minuman yang tidak higienis dapat menyebabkan
gangguan metabolisme terhadap tubuh. Banyak pedagang yang menjual dagangannya
di jalan raya tanpa memikirkan kebersihan mengenai produk yang dijualnya. Hal
inilah yang menyebabkan ketidakhigienisan makanan ataupun minimuman yang dijual.
Makanan dan minuman yang tidak higienis ini dapat membuat ginjal di tubuh
manusia disfungsi karena racun yang berasal dari makanan dan minuman tersebut.
b.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan yang
disebabkan industri, pertanian, dan rumah tangga menyebabkan penyebaran
penyakit yang sangat cepat. Limbah industri yang dialirkan ke sungai meyebabkan
air sungai terkontaminasi. Sehingga masyarakat yang masih menggunakan sungai
sebagai MCK (Mandi, Cuci, Kakus) akan terkena dampaknya. Penyebaran virus
Hepatitis A inipun akan semakin meningkat. Pertanian yang menggunakn pestisida
juga akan memberikan dampak yang sangat besar dalam penyebaran virus Hepatitis
A. Pestisida akan mengalir ke saluran air dan berakhir di sungai. Hal inilah
yang mencemari sungai dan meningkatkan penyebaran virus Hepatitis A. Rumah
Tangga yang tidak higienis juga menyebabkan penyebaran Hepatitis A semakin
meningkat.
c.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kota Depok dapat
dikategorikan cukup padat. Lingkungan yang padat akan mengakibatkan udara yang
keluar dan masuk akan sulit untuk bertukar sehingga udara akan terus mengendap.
Hal inilah yang menyebabkan virus Hepatitis A semakin cepat menyebar. Penduduk
yang terlalu padat juga menyebabkan sistem saluran air yang tidak berjalan baik
sehingga virus Hepatitis A dapat berkembang biak dan cepat menyebar.
3.2 Cara Penanggulangan
Penyebaran
virus Hepatitis A ini dapat dikurangi bahkan dapat dihentikan. Cara-cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus Hepatitis A, yaitu:
a.
Budaya Hidup Sehat
Budaya hidup sehat harus
ditanamkan dalam kehidupan masyarakat. Budaya hidup sehat seperti menyajikan makanan
dan minuman yang higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan
matang, pola hidup sehat, dan mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun
dapat mengurangi penyebaran virus Hepatitis A.
b.
Lingkungan Bersih
Lingkungan yang bersih
tidak hanya di luar rumah, tetapi juga di dalam rumah. Masyarakat harus menjaga
agara lingkungan di dalam dan di luar agar terjaga tetap bersih. Ciri-ciri
lingkungan sehat di antaranya udara bersih dan segar, sumber mata air yang
bersih, air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih, fentilasi yang
cukup, sampah yang tidak berserakan, rumah yang selalu dibersihkan, serta taman
yang dibersihkan secara berkala.
c.
E-Health
Ehealth merupakan
teknologi yang dapat membantu mengatasi Kejadian Luar Biasa Hepatitis A. Dengan
adanya Ehealth, maka layanan kesehatan untuk
mengatasi Hepatitis A akan lebih mudah
dan cepat, seperti dengan adanya reservasi online dan prescribing (resep
online). Tidak akan ada lagi antrian untuk berobat dan memesan obat
walaupun penyebaran Hepatitis A meningkat. Sehingga masyarakat yang terkena
Hepatitis A dapat segera sembuh dan penyebaran dapat ditekan jumlahnya. Kemudian,
contoh lain bentuk penerapan dari Ehealth adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang kesehatan yang
menampilkan peta tematik kesehatan.
Dengan SIG, maka akan terlihat sejauh
mana penyebaran Hepatitis A di berbagai daerah, khususnya Depok. SIG
sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan secara cepat dan
tepat.
d.
Teknologi Ramah Lingkungan
Dengan adanya teknologi
ramah lingkungan maka polutan dan polusi yang menyebabkan lingkungan tidak
sehat dapat ditekan. Salah satu contohnya adalah panel surya. Panel Surya
menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Dengan listrik yang
dihasilkan, panel surya ini dapat digunakan E-Health yang mayoritas menggunakan
barang elektronik. Sehingga, polusipun dapat ditekan.
Contoh lain dari
teknologi ramah lingkungan yang dapat mengatasi penyebaran virus Hepatitis A
adalah Toilet Pengomposan. Toilet Pengomposan ini tidak terhubung dengan
saluran air ataupun sungai. Dengan tidak terhubunganya dengan saluran air, maka
penyebaran virus yang berasal dari kotoran manusia akan berkurang. Hal ini
dikarenakan saluran air di Depok yang belum memadai sehingga dapat menyebabkan
kotoran tersumbat dan menyebabkan penyakit. Dengan memanfaatkan bakteri aerob,
kotoran ini dapat diubah menjadi pupuk yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar.
Gambar 1. Skema Toilet
Pengomposan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengatasi penyebaran virus Hepatitis A di Depok
yang merupakan Kejadian Luar biasa disebabakan oleh gaya hidup yang tidak
sehat, pencemaran lingkungan, dan terlalu padatnya penduduk. Tetapi penyebaran
virus Hepatitis A dapat dicegah dengan memulai budaya hidup sehat dan
lingkungan sehat. Dengan selalu menjaga lingkungan serta diri kita tetap sehat
maka penyebaran virus Hepatitis A dapat dihindari. Penyebaran virus Hepatitis A
ini juga dapat dikurangi dengan E-Health dan Toilet Pengomposan. Dengan adanya
E-Health, makan pengobatan masyarakat yang terkena Hepatitis A akan cepat dan
penyebaranpun dapat ditekan. Serta dengan adanya Toilet Pengomposan, bakteri
yang menyebar melalui saluran air dapat dikurangi dengan Toilet Pengomposan.
Dengan terjadinya fenomena benacana non-alam, yaitu penyebaran virus Hepatitis
A maka kita segabai manusia harus menjaga dan memanfaatkan lingkungan kita agar
tetap bersih dan sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
2011. Depok KLB
Hepatitis A. regional.kompas.com (diakses pada 22 Oktober 2013)
Mustofa, Syazili. 2013. Penyakit Hepatitis A. staff.unila.ac.id/syazilimustofa
(diakses pada 22 Oktober 2013)